Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Masih Perkasa, Harga Minyak Dunia Turun Lagi

Kompas.com - 06/11/2015, 07:37 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun lagi untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Kamis (5/11/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Penurunan dipengaruhi oleh kekhawatiran para pedagang terhadap berlimpah pasokan emas hitam ini, serta penguatan dollar AS yang dipicu isyarat kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 1,12 dollar AS menjadi 45,20 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, melemah 60 sen menjadi 47,98 dollar AS per barrel di London.

Mata uang AS yang kuat cenderung menekan permintaan minyak mentah yang dihargakan dalam dollar AS. Mata uang AS terus menguat setelah Ketua The Fed Janet Yellen pada Rabu mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada Desember akan menjadi sebuah "kemungkinan" jika ekonomi terus menguat.

"Ada situasi sulit yang orang tidak ingin bicarakan, karena kenaikan suku bunga Desember kembali di atas meja," kata Phil Flynn, analis energi di Price Futures Group.

"Kemungkinan lebih tinggi dari kenaikan suku bunga memperlambat momentum di pasar," tambah dia.

"Kami telah melihat beberapa tanda-tanda baru-baru ini menunjukkan perubahan taktik di pasar minyak," kata

Sementara analis Natixis, Abhishek Deshpande, menyebutkan,  produksi global tetap lebih tinggi dari permintaan. Sementara  OPEC telah melanjutkan kebijakan mereka mempertahankan tingkat produksi untuk melindungi pangsa pasarnya.

"Berdasarkan analisis kami, kami mempertahankan pandangan kami bahwa harga minyak akan tetap di bawah tekanan selama surplus tetap di pasar," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com