Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Indonesia Khawatir Transaksi di ATM

Kompas.com - 06/11/2015, 17:19 WIB

JAKARTA. KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia menjadi salah satu masyarakat yang khawatir menggunakan kartu ATM ketika transaksi.

Hasil riset MasterCard Safety and Security Index oleh MasterCard di Konferensi MasterCard Global Risk Leadership di Singapura pada bulan Agustus 2015 melaporkan, kawasan Asia Tenggara dan Greater China menyatakan pencurian identitas dan penyalahgunaan kartu menjadi dua masalah keamanan utama yang dikhawatirkan konsumen.

MasterCard mencatat sebesar 42 persen konsumen di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnem merupakan negara yang paling khawatir terhadap penipuan atau kecurangan terkait penggunaan ATM.

Misalnya, pencurian kartu, penggadaan kartu maupun skimming. Sedangkan, negara-negara di Greater China seperti China, Hong Kong, Taiwan memiliki kekhawatiran sebesar 31 persen.

Tak hanya itu, sebesar 35 persen konsumen di Asia Tenggara dan 32 persen konsumen di Greater China memiliki kekhawatiran dengan pencurian indentitas. Nah, pencurian indentitas ini seperti data personal yang terdiri dari rincian data bank, indentitas personal, alamat dan tanda tangan yang dicuri melalui website.

Konsumen ini mengaku kekhawatiran terjadi bukan karena pengalaman pribadi, namun karena pemberitaan pencurian di media massa.

Dalam indeks ini juga terungkap bahwa secara keseluruhan, konsumen di kawasan Asia Tenggara serta Taiwan dan Hong Kong merasa lebih aman untuk bertransaksi langsung di toko, dibandingkan dengan pembayaran secara online.

Meskipun demikian, China menjadi satu-satunya negara dimana para konsumennya merasa bahwa pembayaran online lebih aman dibandingkan dengan pembayaran langsung di toko.

Meskipun masyarakat penggunana cenderung khawatir terhadap transaksi menggunakan ATM, namun konsumen masih merasa terjaga karena ada perbankan.

Ari Sarker, Co-President MasterCard, Asia Pacific, menyampaikan, bank senantiasa memainkan peran penting dalam menjamin keamanan pembayaran bagi konsumen di Asia Tenggara.

Ari mengklain, bank seringkali menjadi garis perlindungan terdepan dan solusi bagi korban penipuan transaksi online, atau hampir setengah dari seluruh konsumen di Asia Tenggara yang pernah mengalami kejahatan terkait dengan penggunaan ATM langsung mendatangi bank penerbit kartu mereka sebagai langkah pertama untuk meminta saran.

"Ada fakta bahwa mayoritas pemegang kartu memiliki hubungan baik dengan bank," kata Ari, dari paparan data yang diterima Kontan, Jumat (6/11/2015).

Selain bank, konsumen juga menaruh kepercayaan kepada pemerintah yang telah memberikan sebuah aturan negara yang kuat terkait dengan keamanan pembayaran menggunakan kartu. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com