Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penggabungan ATM Bank-bank BUMN Ditargetkan Rampung Akhir Tahun

Kompas.com - 09/11/2015, 18:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu muncul rencana penggabungan atau merger anjungan tunai mandiri (ATM) milik bank-bank BUMN.

Rencana ini ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Pihak perbankan menyatakan, merger ATM bank-bank BUMN mampu memberikan keuntungan bagi bank maupun nasabah.

Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo mengatakan, merger ATM bank-bank BUMN, yakni BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) akan meningkatkan efisiensi secara bertahap.

Pasalnya, setiap bank pasti memiliki rencana penambahan ATM setiap tahunnya.

"BNI saja setiap tahun menambah 2.000 ATM. Satu (mesin) ATM biaya operasionalnya per bulan sekitar Rp 15 juta. Kalau ke depan satu ATM dibagi empat maka biaya akan dibagi empat. Efiensi akan bertahap," ujar Anggoro, Senin (9/11/2015).

Anggoro menjelaskan dari empat bank BUMN anggota Himbara, total ATM yang dimiliki mencapai 50.000 unit. Dengan rencana merger ATM bank BUMN, maka di atas kertas efisiensi akan terjadi dan perkembangannya akan lebih sehat.

"Dari sisi bank maka akan lebih efisien. Tahun-tahun ke depan penambahan (ATM) bisa lebih minim. Sementara itu, dari sisi nasabah akan lebih gampang (dalam mengakses ATM)," terang Anggoro.

Meskipun demikian, tentu rencana merger ATM bank-bank BUMN akan menghadapi beberapa tantangan. Anggoro menyebut, salah satu tantangan yang akan dihadapi adalah lebih ke operasional saat berjalan karena fitur-fitur ATM tersebut harus sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com