Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Dorong Perkembangan Kawasan Industri di Indonesia

Kompas.com - 10/11/2015, 15:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong berdirinya kawasan industri di berbagai wilayah di Indonesia.

Kepala (BKPM) Franky Sibarani menuturkan kawasan industri bisa menjadi motor penggerak perekonomian wilayah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Franky saat meninjau persiapan peluncuran program penciptaan lapangan kerja melalui sinergi investasi dengan pondok pesantren di kawasan industri Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik.

JIIPE merupakan join venture PT Pelindo III (persero) dengan PT Aneka Kimia Corporindo Tbk.

“Dengan pengembangan kawasan industri sebagai solusi logistik, hal tersebut akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tempat berinvestasi,” ujar Franky dalam keterangan pers, Selasa (10/11/2015).

Upaya untuk menjadikan kawasan industri sebagai solusi logistik dilakukan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung.

Infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan pelabuhan laut dalam, pembangkit listrik dan jalur kereta api.

Franky menambahkan bahwa saat ini persaingan untuk menarik investasi global banyak ditentukan oleh ketersediaan kawasan industri sebagai pusat investasi di suatu wilayah.

“Beberapa investor yang datang ke BKPM sudah mulai membandingkan antara kawasan industri di Indonesia dengan kawasan industri di negara-negara tetangga,” paparnya.

BKPM aktif melakukan mediasi  dan fasilitasi konsultasi perusahaan-persuahaan di kawasan industri. 

Hal itu ditandai dengan kunjungan kerja Kepala BKPM ke Kawasan Industri Batamindo di Batam pekan lalu. BKPM juga telah menyiapkan program layanan izin investasi izin konstruksi. Terobosan kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi investor yang berlokasi di kawasan industri.

“Dengan pengembangan kawasan industri, maka investasi akan masuk, ini akan berakibat pada penciptaan lapangan kerja dan roda perekonomian di sekitar kawasan industri juga akan bergerak. Masyarakat disekitar kawasan industri termasuk di antaranya pondok pesantren dapat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo akan menyaksikan peluncuran JIIPE yang merupakan kawasan industri yag memiliki luas 2.933 hektar.

Fasilitas ini dilengkapi dengan pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar. Nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp 50 triliun.

Saat ini JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya.

Dalam proses konstruksi ini, terserap 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90 persen berasal dari masyarakat di sekitar kawasan industri, yaitu Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com