Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIDO Masih Cermati Pergerakan Dollar AS

Kompas.com - 14/11/2015, 18:01 WIB

KOMPAS.com - Hingga tahun 2015 berakhir, menurut Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, pihaknya masih mencermati pergerakan dollar AS terhadap rupiah. Dalam perbincangan di sela-sela peresmian Sido Muncul Gallery & Shop yang berada di bagian lobi Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Rabu (11/11/2015), Irwan mengaku pengaruh menguatnya nilai mata uang Abang Sam (AS) ini memang memberi pengaruh pada produksi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode SIDO ini.

Meski tidak menyebutkan angka, Irwan mengatakan bahwa SIDO masih menggunakan komponen impor pada produk minuman berenergi. "Untuk prodok herbal, hanya packaging yang masih memakai produk impor," tutur Irwan.

Irwan menambahkan, pihaknya juga menyiapkan strategi harga produk andaikan pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbilang signifikan. "Kalau dollar (dollar AS) naik 30 persen, harga (produk) naik lima persen," kata Irwan Hidayat.

Dari laman Sidomuncul.com diperoleh informasi bahwa perusahaan kali pertama masuk bursa melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 November 2013. Sampai dengan kuartal III tahun 2015, emiten berkode SIDO itu mencatatkan laba Rp 314,48 miliar. Angka ini naik 3,67 persen andai dibandingkan dengan pencapaian pada 2014.

Sementara itu, sepanjang 2015, SIDO mematok target pertumbuhan penjualan dan laba setelah pajak tahun ini masing-masing di angka tiga persen. Masyarakat mengenai SIDO sebagai perusahaan yang menggaet konsumen melalui iklan pariwisata.
 

TRIBUNNEWS/HERUDIN Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com