KOMPAS.com – Permasalahan yang dihadapi pelaut Indonesia di luar negeri tak kurang banyak dibanding yang menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) di bidang lain. Karena itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pun terus menggalakkan sosialisasi prosedur aman menjadi pelaut di luar negeri.
“Sosialisasi ini sangat penting, mengingat banyak pelaut Indonesia yang bekerja di kapal berbendera asing,” tegas Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Banda Aceh, Mukhtar, Sabtu (14/11/2015).
Salah satu sosialisasi tersebut digelar untuk para taruna Balai Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalaam, Sabtu. Sosialisasi di sini mengangkat tema “Sosialisasi Prosedur Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri bagi Pelaut di Indonesia”, yang dibuka Kepala BP2IP Malahayati, Hartanto.
"Mengingat banyaknya persoalan yang dihadapi pelaut Indonesia di luar negeri, perlu ada transformasi pengetahuan mengenai prosedur penempatan maupun perlindungan bagi mereka," lanjut Mukhtar.
Sementara itu, Hartanto yang juga pernah menjadi pelaut perwira di kapal di luar negeri pun bertutur tentang sejumlah yang pernah dia hadapi. Suatu ketika, ujar dia, ada anak buah kapal (ABK) membuang limbah minyak tanpa sepengetahuannya ke wilayah laut suatu negara.
Akibat kesalahan tersebut, Hartanto sebagai perwira kapal sempat ditahan. Pada waktu itu, ujar dia, tak ada satu pun pejabat pemerintah Indonesia, baik dari Perwakilan Republik Indonesia di negara itu maupun dari Kementerian Perhubungan, keimigrasian, dan instansi lain yang tahu perihal penahanannya.
"Sehingga tidak ada satu pun pihak pemerintah Indonesia yang turun tangan memberikan bantuan hukum untuk saya," ujar Hartanto. Pelaut Indonesia, kata dia, memang kerap kebingungan mencari bantuan ketika menghadapi masalah hukum di negeri lain.
Berkaca dari pengalamannya itu, Hartanto berharap para taruna di BP2IP Malahayati yang kelak juga menjadi pelaut, tahu prosedur penempatan tenaga kerja pelaut Indonesia. Tujuannya, sebut dia, meminimalkan risiko permasalahan dan tahu langkah yang harus diambil ketika harus terkena masalah di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.