Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaut, Pahami Risiko Bekerja di Luar Negeri

Kompas.com - 15/11/2015, 23:46 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com
– Permasalahan yang dihadapi pelaut Indonesia di luar negeri tak kurang banyak dibanding yang menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) di bidang lain. Karena itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pun terus menggalakkan sosialisasi prosedur aman menjadi pelaut di luar negeri.

“Sosialisasi ini sangat penting, mengingat banyak pelaut Indonesia yang bekerja di kapal berbendera asing,” tegas Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Banda Aceh, Mukhtar, Sabtu (14/11/2015).

Salah satu sosialisasi tersebut digelar untuk para taruna Balai Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalaam, Sabtu. Sosialisasi di sini mengangkat tema “Sosialisasi Prosedur Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri bagi Pelaut di Indonesia”, yang dibuka Kepala BP2IP Malahayati, Hartanto.

"Mengingat banyaknya persoalan yang dihadapi pelaut Indonesia di luar negeri, perlu ada transformasi pengetahuan mengenai prosedur penempatan maupun perlindungan bagi mereka," lanjut Mukhtar.

Sementara itu, Hartanto yang juga pernah menjadi pelaut perwira di kapal di luar negeri pun bertutur tentang sejumlah yang pernah dia hadapi. Suatu ketika, ujar dia, ada anak buah kapal (ABK) membuang limbah minyak tanpa sepengetahuannya ke wilayah laut suatu negara.

Akibat kesalahan tersebut, Hartanto sebagai perwira kapal sempat ditahan. Pada waktu itu, ujar dia, tak ada satu pun pejabat pemerintah Indonesia, baik dari Perwakilan Republik Indonesia di negara itu maupun dari Kementerian Perhubungan, keimigrasian, dan instansi lain yang tahu perihal penahanannya.

"Sehingga tidak ada satu pun pihak pemerintah Indonesia yang turun tangan memberikan bantuan hukum untuk saya," ujar Hartanto. Pelaut Indonesia, kata dia, memang kerap kebingungan mencari bantuan ketika menghadapi masalah hukum di negeri lain.

Berkaca dari pengalamannya itu, Hartanto berharap para taruna di BP2IP Malahayati yang kelak juga menjadi pelaut, tahu prosedur penempatan tenaga kerja pelaut Indonesia. Tujuannya, sebut dia, meminimalkan risiko permasalahan dan tahu langkah yang harus diambil ketika harus terkena masalah di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com