BI Waspadai Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed

Ketidakpastian ini terutama disebabkan kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate dan kebijakan moneter yang ditempuh Bank Sentral Eropa (ECB), Jepang, dan Tiongkok.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS masih moderat yang terindikasi ekspansi manufaktur dan ekspor yang masih melemah.

Namun, sektor tenaga kerja menunjukkan perbaikan. Hal itu tecermin dari tingkat pengangguran yang menurun dan pertumbuhan gaji serta data non-farm payroll yang meningkat.

"Perkembangan tersebut semakin meningkatkan ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate pada bulan Desember 2015," ujar Agus dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Selasa (17/11/2015).

Agus menyebut, ada dua faktor risiko yang diwaspadai bank sentral terkait kinerja perekonomian Indonesia, yakni risiko keuangan global dan risiko pertumbuhan ekonomi global.

Terkait risiko keuangan global, bank sentral mewaspadai tinggi kemungkinan meningkatnya Fed Fund Rate pada akhir tahun 2015.

Selain itu, bank sentral juga menyoroti pemulihan ekonomi Eropa dan Jepang yang masih rentan sehingga mendorong berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter.

Perekonomian Tiongkok pun masih mengalami perlambatan yang mendorong pelonggaran kebijakan moneter.