Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Menit di Bilik Konferensi

Kompas.com - 19/11/2015, 11:25 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah perhelatan besar konferensi tingkat tinggi pemimpin ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2015, ada perhelatan kecil yang berlangsung sepuluh menit.

Panitia memang sengaja memberi kesempatan semua pemimpin ekonomi dan delegasi berdialog informal. Harapannya ada sesuatu yang penting diselesaikan dalam pertemuan singkat itu. Maka tidak heran, jika sebagian kalangan menunggu-nunggu hasil pembicaraan mereka.

Perhelatan kecil di arena APEC berlangsung, Rabu (18/11/2015) kemarin sore, di tengah-tengah acara APEC Business Advisory Council (ABAC). Pada rangkaian acara ABAC, setiap pemimpin dipertemukan dalam lima bilik terpisah. Di masing-masing bilik tersebut, terdapat empat pemimpin ekonomi dan 12 delegasi ABAC.

Pada saat obrolan berlangsung, secara bergiliran, APEC Economic Leader Meeting Chair Benigno Aquino dan ABAC Chair Doris Magsasay Ho masuk ke setiap ruangan. Mereka akan ikut berbincang-bincang selama 10 menit, dari pukul 15.50 hingga pukul 16.00.

Pimpinan delegasi Indonesia Wakil Presiden Jusuf Kalla satu bilik dengan Presiden AS Barack Obama, Presiden Chile Verónica Michelle Bachelet Jeria, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, dan Presiden Selandia Baru John Key.

Kalla sempat berbicara intim dengan Presiden Santos, Presiden Bachelet, dan Presiden Obama. Presiden Santos memecahkan kebekuan pertemuan dengan memperkenalkan Kalla pada Obama dan Bachelet.

“Sudah kenal belum, ini Wakil Presiden Indonesia yang punya keahlian dalam perdamaian,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menirukan kata-kata Presiden Santos.

Obama yang ada di depanya, tersenyum. Obama sudah kenal dengan Kalla. Selain pernah tinggal sama-sama di Menteng, Obama memang tahu sepak terjang Kalla. “Iya, saya tahu. Beliau banyak sekali melakukan kegiata-kegiatan dalam hal perdamaian,” kata Obama.

Pertemuan itu berlangsung cair, ada yang datang, lalu pergi ke pembicaraan lain. Kalla cepat sekali mencairkan diri dalam pembicaraan. “Hai you apa kabar Barack,” kata Kalla kepada Obama sembari menyatakan, “Baik.”

Presiden Santos sebelumnya bertemu Kalla di sebuah hotel di dekat Teluk Manila. Santos meminta Indonesia berperan dalam proses perdamaian dengan gerakan separatis di Kolombia. Dalam waktu dekat delegasi Kolombia datang ke Indonesia mendalami kerjasama itu.

Obama merespon positif keterlibatan Indonesia pada perdamaian di Kolombia. “Dia Wakil Presiden yang ikut menyelesaikan masalah Aceh. Kolombia mesti belajar dari kasus di sana,” kata Obama.

Pembicaraan di bilik itu telah mencairkan sekat formalitas yang berlangsung di area APEC. Materi pembicaraan lain, yang mungkin lebih serius, bisa dibuka dalam dialog informal seperti itu. Hasil yang diharapkan tentu berbeda daripada pertemuan formal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com