Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat 'Kepepet', Kebijakan Ekonomi Positif Akan Terbit"

Kompas.com - 19/11/2015, 12:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2015 ditandai dengan berbagai macam pengaruh, baik dari kondisi perekonomian global maupun domestik sendiri. Untuk menjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, maka pemerintah meluncurkan serangkaian pajet kebijakan.

Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, paket-paket kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah tersebut tidak akan pernah dibuat ketika Indonesia melalui periode booming ekonomi.

Selain itu, pemerintah pun mulai menggali potensi-potensi pendorong pertumbuhan ekonomi yang selama ini belum tersentuh secara optimal.

"Saat kepepet akan keluar kebijakan yang sangat positif. Kebijakan yang tidak akan pernah dibuat saat booming ekonomi," ujar Mirza di Jakarta, Rabu (19/11/2015).

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah mengeksplorasi potensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata. Pemerintah pun membuka kemudahan berupa bebas visa yang tadinya hanya 15 negara menjadi 90 negara.

Mirza memandang, dengan bebas visa tersebut makan Indonesia dapat dinikmati penerimaan devisa yang masuk dalam kurun 5 tahun.

Di samping itu, Mirza juga menyoroti kebijakan perizinan satu pintu, di mana 22 kementerian mendelegasikan untuk memberikan izin satu pintu melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Ia pun memandang bahwa kebijakan pemberian insentif untuk devisa hasil ekspor pun akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Semua kebijakan yang sudah diterbitkan oleh pemerintah tersebut, kata Mirza, tidak mungkin akan diluncurkan ketika perekonomian sedang terpusat pada komoditas yang sedang meningkat permintaannya. Namun, ketika harga komoditas sedang lesu, maka harus ada upaya alternatif untuk tetap mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

"Paket Kebijakan I sampai VI ini positif. Jangan dikritik dulu bahwa paket-paket ini mana realisasinya. Kita dorong pemerintah untuk menerbitkan paket yang positif, tapi harus tetap dikawal, misalnya undang-undangnya, Perpres-nya, dan lain-lain," jelas Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com