Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Marwan Ingin Malinau Jadi Percontohan Pembangunan Daerah Perbatasan

Kompas.com - 20/11/2015, 17:05 WIB

KOMPAS.com  - Mengunjungi Desa Setulang, Kecamatan Malinau Selatan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendapatkan gelar kehormatan adat dengan sapaan nama kehormatan Ngang yang berarti burung terbang. Pemberian gelar Ngang kepada Marwan karena masyarakat Dayak Kenyah menganggap Menteri Desa memiliki kekuatan untuk menjelajahi pelosok perbatasan dan peduli terhadap masyarakat desa "Saya mengucapkan banyak terima kasih, karena hari ini saya sudah menjadi bagian dari desa setempat. Saya berterima kasih telah diberikan panggilan adat yang artinya burung terbang, semoga saya bisa terbang ke perbatasan Kalimanta Utara," ujar Marwan usai menerima penghargaan adat di rumah adat Desa Setulang, Kabupaten Malinau, Senin (16/11/2015).

Dalam sambutannya, Marwan berjanji akan terus konsisten membangun Indonesia dari pinggiran sebagaimana Nawa Cita Presiden Jokowi ketiga. "Kita mulai bangun Indonesia dari pinggiran, pinggiran kita akan mulai Malinau. Insya Allah ke depan perbatasan-perbatasan akan mengalami perkembangan yang luar biasa," ujar Marwan yang disambut oleh ratusan masyarakat Desa Setulang.

Menurut Marwan, Desa Setulang sebagai desa wisata sudah layak untuk dipromosikan untuk menunjang pariwisata kita secara nasional. Marwan juga meminta kepada bupati untuk lebih menggiatkan promosi pariwisata yang ada di Malinau. "Tolong pak bupati, desa wisata ini dipromosikan dikenalkan melalui Youtube agar dikenal dunia," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Marwan juga memuji konsep Bupati Malinau Yansen Tipa Padan yang mampu memberdayakan desa-desa dengan Gerakan Desa Membangun (Gerdema). "Walaupun saya baru pertama kali ke sini, kondisi desa di Malinau sudah baik, apalagi bupatinya juga punya konsep yang baik. Berharap ke depan, bisa lebih lagi," imbuhnya.

Marwan juga menjelaskan program khusus pemerintah mengenai daerah-daerah yang ada di perbatasan. "Salah satunya nanti akan kita gunakan transmigrasi lokal, dan kita berdayakan desa-desa yang berada di perbatasan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com