Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Melemah 0,44 Persen

Kompas.com - 23/11/2015, 16:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (23/11/2015).

Melemahnya indeks terjadi seiring dengan aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor asing pada sesi II perdagangan. Di awal perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak di zona hijau.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 20,26 poin atau 0,44 persen di posisi 4.541,06. Sebanyak 101 saham diperdagangkan menguat, 144 saham melemah dan 100 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 3,76 miliar lot saham senilai Rp 3,59 triliun. Saham-saham yang menjadi penopang penguatan indeks adalah SSMS (Rp 1.680), BBCA (Rp 13.300), BBRI (Rp 11.000), MYRX (Rp 660) dan BMRI (Rp 8.725).

Sementara itu saham-saham yang menyeret IHSG ke zona merah yakni TLKM (Rp 2.800) dan ASII (Rp 6.250)

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor-sektor yang menguat yakni konsumer (0,05 persen) dan keuangan (0,36 persen).

Di sisi lain, sektor-sektor yang melemah yaitu agribisnis (-0,12 persen), pertambangan (-0,92 persen), industri dasar (-1,14 persen), aneka industri (-0,53 persen), properti (-0,68 persen), infrastruktur (-1,81 persen), perdagangan (-0,76 persen) dan manufaktur (-0,3 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup mixed pada sore ini. Investor confidence dengan rencana kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve pada bulan depan.

Indeks Nikkei225 ditutup menguat 0,1 persen di posisi 19.879,81. Sementara itu bursa Seoul juga berakhir di zona positif sebesar 0,7 persen di level 2.003,7.

Di sisi lain indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun sebesar 0,39 persen menjadi 22.665,9. Demikian juga dengan bursa Shanghai yang berakhir melemah 0,56 persen di level 3.610,31.

Nilai tukar rupiah ditutup melemah sebesar 0,73 persen di level Rp 13.722 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com