Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WEF: Baru Tahun 2133 Gaji Karyawan Wanita Setara dengan Pria

Kompas.com - 24/11/2015, 11:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNNMoney
WASHINGTON, KOMPAS.com - Forum Ekonomi Dunia (WEF) menyatakan, perlu waktu 118 tahun agar pendapatan pekerja wanita menyamai pendapatan para pekerja pria. 

Tidak ada negara, yang pendapatan antara pekerja wanita dan pekerja pria setara bila mereka mengerjakan suatu pekerjaan yang sama.

Dalam laporan bertajuk Global Gender Gap,  WEF menyebutkan,  baru tahun 2133 , para pegawai wanita akan memperoleh gaji yang setara dengan pegawai pria.

Di Amerika Serikat saja, keadaan tersebut justru makin buruk. Tahun ini pendapatan pekerja wanita hanya 64 persen dari pekerja pria. Artinya, pegawai wanita memperoleh sekitar dua per tiga dari penghasilan pegawai pria dalam pekerjaan yang sama.

Padahal, tahun lalu pendapatan pekerja wanita mencapai 66 persen dari pendapatan pekerja pria. 

Pekerja wanita AS, kalah dengan rekannya di Inggris yang mendapatkan 66 persen dari pekerja pria. Bahkan dari wanita China yang memperoleh 65 persen.

AS kini berada pada peringkat 74 dari 145 negara dalam hal kesetaraan pendapatan.  Tahun lalu, Negeri Paman Sam ini berada di peringkat 65.

WEF mengukur perbedaan pendapatan dengan melakukan jajak pendapat terhadap para CEO di seluruh dunia tentang gaji pegawai mereka.

WEF juga menemukan bahwa Perancis merupakan salah satu negara dengan kesetaraan pendapatan terburuk di dunia. Pegawai wanita di sana hanya memperoleh separuh dari pendapatan pegawai pria.

Meskipun demikian, Perancis berada pada peringkat kedua terkait persentase pegawai wanita yang menduduki posisi top di perusahaan publik.

WEF juga mengungkapkan, bahwa di beberapa negara, pegawai wanita ternyata lebih banyak ketimbang pria. Seperti di Malawi, ada 85 persen pegawai wanita, ketimbang 81 persen pegawai pria. Di Mozambik, Rwanda, dan Burundi pun tercatat lebih banyak wanita yang bekerja dibandingkan dengan pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNNMoney
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com