“Jelas sangat menguntungkan karena harganya jauh lebih bagus,” kata Said keada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (24/11/2015).
Said sendiri baru saja tiba di Kota Ambon setelah sebelumnya bersama rombongan berkunjung ke Perancis saat negara itu dilanda teror bom yang menyebabkan 129 warganya tewas dua pekan lalu.
Dia menjelaskan, kerja sama eskpor perikanan ke Perancis telah disepakati dan setiap tahunnya Maluku akan mengekspor 90.000 ton ikan untuk memenuhi kebutuhan negara itu.
“Kami siap untuk mengeskpor ikan sebanyak itu ke Perancis setiap tahunnya,” kata Said.
Dia mengatakan, ekspor ikan Maluku ke Perancis ini akan sangat menguntungkan karena pengiriman ikan yang dibutuhkan itu tidak lagi melalui pintu keluar Jakarta atau Surabaya. Namun langsung melalui Ambon.
“Selama ini kan selalu dikirim dulu ke Jakarta atau Surabaya baru diekspor ke luar, tapi nanti tidak lagi, kita juga sementara jajaki itu,” sebutnya.
Menurut Said, pihak Perancis sudah beberapa kali datang ke Indonesia untuk membicarakan masalah tersebut, namun mereka selalu mengalami kesulitan. Namun, dengan tercapainya kerja sama itu, Maluku siap untuk memenuhi kebutuhan ikan negara tersebut.
“Sudah beberapa kali mereka ke indonesia tapi selalu mengalami kesulitan dan sekarang selaku Gubernur saya langsung ekspos dan sudah ada kepastian hukum dari Kejati Maluku,”ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.