Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Konsisten di Zona Hijau, IHSG Ditutup Menguat 0,88 Persen

Kompas.com - 25/11/2015, 16:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sore hari ini, Rabu (25/11/2015) meski dibayangi sentimen negatif dari eksternal.

Sejak pasar dibuka, indeks terus bergerak di zona hijau. Isu memanasnya hubungan Turki dan Rusia tak terlalu menyurutkan pergerakan IHSG sepanjang hari ini.

Investor asing melakukan aksi beli dan mencatatkan net buy sebesar Rp 103 miliar.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat sebesar 40,16 poin atau 0,88 persen menjadi 4.585,54. Sebanyak 145 saham diperdagangkan menguat, 113 saham melemah dan 91 saham stagnan.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG adalah BBRI (Rp 11.475), TLKM (Rp 2.900), BBNI (Rp 5.175), BMRI (Rp 8.925) dan BBCA (Rp 13.500).

Adapun saham yang membebani pergerakan indeks adalah ASII (Rp 6.175) dan SSMS (Rp 1.640).

Dari 10 indeks sektoral, hanya satu sektor yang melemah dan sembilan di antaranya menguat. Sektor yang melemah yakni aneka industri (-0,79 persen).

Sementara itu, sektor-sektor yang menguat adalah agribisnis (0,19 persen), pertambangan (0,97 persen), industri dasar (1,54 persen), konsumer (1,37 persen), properti (0,65 persen), infrastruktur (0,28 persen), keuangan (1,36 persen), perdagangan (0,61 persen) dan manufaktur (0,95 persen).

Dari regional, ketegangan antara Rusia dan Turki memberikan dampak terhadap pergerakan bursa di kawasan Asia Pasifik. Sehingga sore hari ini sebagian besar ditutup memerah.

Indeks Nikkei225 Tokyo Jepang ditutup turun tipis 0,39 persen menjadi 19.847,58. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong juga berakhir turun 0,4 persen di level 22.498. Demikian juga dengan bursa Seoul yang melemah 0,34 persen menjadi 2.009,42.

Adapun bursa Shanghai ditutup menguat sebesar 0,88 persen menjadi 3.647,93.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini ditutup menguat sebesar 0,2 persen dan ditransaksikan di Rp 13.690 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com