Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Minat, Kerja Pun Nikmat

Kompas.com - 26/11/2015, 06:07 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com — "Bila Anda bekerja sesuai minat, Anda tak butuh paksaan. Visi akan menarik Anda (untuk bersemangat bekerja)," ujar mendiang Steve Jobs pada suatu ketika.

Bekerja sesuai dengan minat akan menghadirkan semangat atau gairah yang membuat seseorang menikmati pekerjaannya.

Parafrasa kutipan Jobs—sosok yang harus diakui telah mengangkat nama besar Apple—dan kalimat di atas, dirasakan betul oleh Muhammad Arief Erlangga.

Memulai karier dengan menjadi seorang pegawai kantor, pria kelahiran 5 Juni 1986 yang akrab disapa Angga ini pada akhirnya memilih banting setir menjadi wirausahawan karena minat.

Memulai kerja pada perusahaan di bidang resort di Bintan sebagai Senior Supervisor Russian Speaker, Angga sempat pula berpindah kerja beberapa kali sesudahnya. Deretan tempat kerja itu mulai dari Burung Indonesia, Garuda Food, hingga Metrasys Telkom.

"(Namun), saya tidak menyukai siklus hidup seperti robot yang melakukan aktivitas harian yang relatif sama. Selain itu, saya memiliki minat dan passion di bidang fotografi, visual, dan branding," kata Angga kepada Kompas.com saat ditanya alasan ia berhenti dan keluar dari pekerjaannya, Sabtu (21/11/2015).

Pada tahun 2010, lulusan jurusan Sastra Rusia, Universitas Padjadjaran, ini kemudian memutuskan berwiraswasta dan membuka bisnis usaha di bidang jasa fotografi dan video. Nama Thepotomoto Photography (www.thepotomoto.com) dia pilih untuk usahanya itu.

"Modal saya saat mendirikan usaha ini bisa dikatakan sedikit karena kamera dan alat-alat lain saya pinjam dari kerabat dekat. Saya terjun langsung di dunia fotografi dan memanfaatkan ilmu branding dan strategi marketing yang saya dapat di tempat kerja dulu," ujar dia.

Order awal

Awalnya, Angga bercerita, dia rajin menampilkan foto-foto hasil karyanya, mulai dari foto landscape, keluarga, mobil, dan sebagainya, di sebuah forum media sosial Kaskus. Hal itu dia lakukan dengan harapan agar orang-orang yang melihat hasil fotonya bisa mengukur "taste" dari foto itu.

Dari kebiasaannya tersebut, Angga pun mendapat order pertama untuk proyek foto prewedding. Saat itu, dia mengerjakan sendiri semua proses pemotretan dari awal sampai selesai.

"Dari order pertama, waktu itu saya dibayar (menerima pendapatan) Rp 550.000," ujarnya.

Produk jasa yang ditawarkan Thepotomoto Photography ialah berupa paket prewedding, wedding, dan family photo. Angga mengatakan, dia telah bekerja sama dengan berbagai vendor, termasuk untuk frame dan album foto.

Saat ini, harga paket dari produk-produk yang Angga tawarkan mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 20-an juta. Selain di Thepotomoto Photography, ia pun tengah mengembangkan Hello Wedding Organizer (www.helloorganizer.com).

"Dari awal berdiri, tujuan dari usaha ini ialah bisa masuk ke jajaran vendor fotografi kelas atas," ujar Angga bersemangat. Dia mengaku menapaki strategi merangkak naik. "Dari kelas bawah, lalu sekarang di kelas menengah, dan targetnya tahun depan sudah masuk kalangan kelas atas," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com