Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Sei Mangkei Butuh Dukungan Infrastruktur

Kompas.com - 26/11/2015, 15:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

SEI MANGKEI, KOMPAS.com - Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang pertama diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Sei Mangkei yang berada di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara memang memiliki daya dukung yang mumpuni.

Meskipun begitu, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, masih ada yang kurang, antara lain adalah dukungan infrastruktur jalur kereta api, akses ke pelabuhan, serta ketersediaan gas murah.

Darmin mengatakan, upaya mewujudkan KEK Sei Mangkei memerlukan kerjasama dari berbagai pihak dan instansi pemerintah.

"Misalnya, jalur kereta api, jalan akses dari KEK Sei Mangkei ke pelabuhan, perlunya percepatan pembangunan infrastruktur di dalam kawasan, dry port, ketersediaan gas dengan harga yang terjangkau, dan fasilitas infrastruktur lainnya yang mendukung kelancaran KEK Sei Mangkei," kata dia dalam peresmian pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia, Sei Mangkei, Sumatera Utara, Kamis (26/11/2015).

Darmin menuturkan, saat ini KEK Sei Mangkei memiliki daya dukung sangat komprehensif yang berada di sekitarnya. Pertama, sumber bahan baku yang tersedia sangat memadai.

Kedua, sumberdaya air berkelanjutan yang mencapai 3,5 miliar meter kubik setiap tahunnya, yang berasal dari Danau Toba.

Ketiga, melalui aliran Sungai Asahan, ada potensi membangkitkan sekitar 1.100 megawatt (MW). “Sampai saat ini kita baru memanfaatkan sekitar 700 MW,” papar Darmin.

Keempat, di sekitar kawasan Sei Mangkei, di pesisir pantai timur Sumatera Utara juga terdapat 6 wilayah sungai, termasuk Bah Bolonh Bolon.

Aliran sungai itu menjadi sumber daya penting bagi keberlanjutan KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung dan aktifitas sosial-ekonomi lain di wilayah Sei Mangkei.

Selain itu, Darmin bilang, setiap tahun, ada sekitar 120.000 lalu lintas kapal melalui Selat Malaka yang mengangkut 45-50 persen perdagangan dunia. Artinya setiap hari lebih dari 300 kapal melalui Sumatera Utara.

"Namun masih diperlukan komitmen, konsistensi dan dukungan dari seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun dunia usaha, agar tujuan kita mengembangkan dan membangun KEK bagi kesejahteraan rakyat dapat dicapai," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com