Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pangan Tak Akurat, BPS dan Kementan Saling Tuding

Kompas.com - 28/11/2015, 18:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Silang pendapat antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Kementerian Pertanian soal data pangan terlanjur menjadi konsumsi publik pekan ini.

Kementerian Pertanian yang dituding menghasilkan data tidak valid, langsung melakukan pembelaan. (Baca: Soal Data Pangan Tidak Akurat, Ini Tanggapan Kementan)

Bagi Bustanul Arifin, pakar pertanian dari Universitas Lampung, seharusnya Kementerian Pertanian tidak perlu bersikap reaktif.

"Menurut saya ya, mereka tidak harus mengeruhkan informasi di ruang publik. Kayak begitu pecahkan saja di rapat kabinet. Kayak begini kan enggak bener juga," komentar Bustanul, ditemui usai diskusi yang digelar Smart FM di Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Bustanul mengatakan, hal terpenting adalah di masa depan adalah memperbaiki kualitas pengumpulan data.

Sebab, data pangan yang akurat ini tidak hanya penting dalam program pembangunan pertanian, melainkan juga meminimalisasi terjadinya penyelewengan anggaran.

"Kalau dua instansi pemerintah berbeda pendapat, tidak harus di depan publik, tidak harus di depan media. Begitu enggak banyak gunanya. Malah informasinya menjadi tidak kondusif. Kita, masyarakat sudah cukup letih menerima informasi yang berseliweran seperti ini," kata Bustanul.

Namun di sisi lain, Bustanul juga melihat preseden ini bisa dimaknai positif dalam upaya pemerintah untuk memperbaiki data pangan.

Setelah perombakan kabinet Jokowi-JK pertama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, yang pertama akan dilakukannya yaitu kalibrasi data.

"Proses hari ini yang menjadi headline di beberapa tempat itu salah satu dari upaya public debate, diskusi publik untuk proses kalibrasi itu. Karena toh, at the end of the day, kita lah user dari data itu," tutur Bustanul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com