Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, OJK Uji Coba Kombinasikan Laku Pandai dan "Simpel"

Kompas.com - 29/11/2015, 15:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan sosialisasi literasi dan inklusi keuangan ke masyarakat Indonesia hingga ke wilayah pelosok dan perbatasan.

Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) merupakan produk yang diluncurkan khusus oleh regulator bagi para pelajar di seluruh Indonesia. (Baca: Bulan Depan, OJK Rampungkan Kodifikasi Produk Perbankan Syariah)

Menurut Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Agus Sugiarto, setiap masyarakat pada dasarnya memiliki hak yang sama dalam mengakses industri dan produk jasa keuangan, termasuk mereka yang tinggal di pedalaman.

Hal yang sama berlaku juga bagi para pelajar dalam mengakses tabungan Simpel.

"Program tabungan Simpel ini tidak bisa dijangkau seluruhnya, ada kota-kota kecil yang belum bisa memperoleh, terutama di daerah-daerah terpencil ini Simpel harus masuk. Ini kan program inklusif," kata Agus di Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Guna memperluas akses masyarakat, terutama pelajar terhadap tabungan Simpel, Agus menyampaikan bahwa regulator tengah menyusun langkah untuk menyebarkan tabungan ini ke seluruh pelajar di Tanah Air.

Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengkombinasikan laku pandai atau branchless banking dengan tabungan Simpel.

"Kita sedang mengembangkan skema mengkombinasikan Simpel dengan laku pandai. Laku pandai ini kan belakangan banyak di daerah dan pelosok. Kita sedang mau mencoba tahun depan bisa jalan atau tidak," ujar Agus.

Ia pun berpandangan, bank pasti akan mengalami kesulitan untuk menjangkau sekolah-sekolah di daerah pelosok guna memasarkan produk tabungan Simpel.

Dengan skema tersebut, maka agen-agen laku pandai diharapkan dapat pula memasarkan produk tabungan Simpel. (Baca: "Hanya 28 dari 100 Anak yang Tahu Produk Jasa Keuangan")

"Laku pandai kan tujuannya untuk memperluas jaringan, sementara Simpel adalah produk. Sekarang laku pandai menerima tabungan reguler, nanti akan ditambah dengan Simpel. Jadi, siswa tidak usah jauh-jauh ke bank untuk menyetor, bisa lewat laku pandai," ujar Agus.

Apabila skema ini telah rampung, maka OJK akan melakukan uji coba atau pilot project ke beberapa daerah dan sekolah. Selain itu, diperlukan perubahan peraturan terkait.
 
"Kalau tabungan yang di laku pandai itu bentuknya BSA (Basic Saving Account), maksimal Rp 20 juta. Nanti siswa tidak dibatasi dia mau menabung berapa," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com