Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia dan Pertamina Jalin Kerjasama Global

Kompas.com - 30/11/2015, 15:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk pemanfaatan aset bersama kedua perusahaan.

Penandatanganan ini merupakan kelanjutan nota kesepahaman yang sudah disepakati keduanya.

Kemitraan global dan sinergi ini melingkupi beberapa hal, termasuk bandara Pondok Cabe milik anak perusahaan Pertamina, Pelita Air Service, penjualan produk avtur dan BBM jenis lainnya, serta penyediaan jasa pendukung layanan aviasi kedua perusahaan.

Keduanya pun melakukan pemanfaatan promosi dan jaringan pendapatan bersama.

"Bandara Pondok Cabe dan bandara lain yang dikelola Pertamina akan menjadi destinasi Garuda Indonesia. Pada tahun 2016, Garuda Indonesia akan menggunakan bandara Pondok Cabe milik Pertamina," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Kementerian BUMN, Senin (30/11/2015).

Menurut Dwi, penggunaan bandara Pondok Cabe yang dimiliki Pertamina sebagai destinasi penerbangan Garuda Indonesia diharapkan akan memberikan potensi tambahan pendapatan bagi Pertamina.

Ia memperkirakan, tambahan pendapatan tersebut mencapai Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar per tahun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia M Arief Wibowo menjelaskan, secara operasional panjang landas pacu bandara Pondok Cabe sudah memungkinkan untuk digunakan sebagai bandara komersial.

Saat ini, pihaknya telah melakukan proses sertfikasi di Kementerian Perhubungan terkait izin penggunaan bandara.

"Rencananya tidak hanya operasional tapi juga perawatan. Bandara Pondok Cabe sudah memenuhi syarat pengoperasian pesawat, terutama ATR 72-600. Operasional ATR 72-600 dengan GMF (Garuda Maintenance Facility) bisa dikembangkan di Pondok Cabe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com