Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Aksi Jual Masif oleh Asing, IHSG Ditutup Terkoreksi 2,5 Persen

Kompas.com - 30/11/2015, 16:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada awal pekan ini, Senin (30/11/2014).

Indeks terkoreksi cukup dalam seiring dengan aksi jual oleh investor asing di lantai bursa.

Saham-saham blue chip utamanya sektor perbankan banyak mengalami tekanan jual pada sore hari ini. Adapun net sell investor asing di lantai bursa pada hari ini mencapai Rp 1,4 triliun.

Pukul 16.00 IHSG ditutup melemah 2,5 persen atau 114,1 poin di posisi 4.446,45. Sebanyak 84 saham diperdagangkan menguat, 177 saham melemah dan 69 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 8,22 miliar saham senilai Rp 10,45 triliun.

Saham-saham yang menekan pergerakan IHSG adalah BBCA (Rp 12.375), BBRI (Rp 10.775), TLKM (Rp 2.930), BMRI (Rp 8.500), ASII (Rp 5.925), dan PTBA (Rp 5.600).

Adapun saham yang menahan pelemahan indeks yakni AKRA (Rp 6.100).

Dari 10 indeks sektoral saham, seluruhnya melemah, yakni agribisnis (-2,54 persen), pertambangan (-2,16 persen), industri dasar (-2,89 persen), aneka industri (-3,96 persen), konsumer (-1,02 persen).

Selanjutnya sektor properti (-1,62 persen), infrastruktur (-2,75 persen), keuangan (-3,96 persen), perdagangan (-1,2 persen) dan manufaktur (-1,99 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup mixed. Investor masih memantau data ketenagakerjaan AS serta pertemuan bank sentral Eropa.

Indeks Nikkei225 ditutup turun 0,69 persen menjadi 19.747,47 dan indeks Hang Seng juga ditutup terkoreksi tipis 0,33 persen di level 21.996,42.

Demikian pula dengan bursa Seoul yang berakhir melemah 1,82 menjadi 1.991,97.

Di sisi lain, bursa Shanghai ditutup menguat sebesar 0,26 persen menjadi 3.445,4.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini kembali ditutup melemah sebesar 0,33 persen dan ditransaksikan di Rp 13.847 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com