Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disomasi Pelindo II, Ini Jawaban Bahana Securities

Kompas.com - 02/12/2015, 19:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu PT Pelindo II menyatakan akan mengajukan somasi kepada Bahana Securities yang pernah disewa untuk menghitung nilai bisnis perpanjangan konsesi JICT ke Hutchinson.

Langkah tersebut dilakukan Pelindo II karena adanya perbedaan data yang disampaikan Bahana Securities kepada Pelindo II, dengan yang diserahkan kepada Panitia Khusus (Pansus).

Terkait hal tersebut, Bahana menjelaskan perbedaan hasil dari dua kajian perpanjangan kontrak kerjasama JICT karena ada perbedaan data dan metode perhitungan.

Dasar perhitungan Bahana dalam laporan 27 April 2015 memakai data-data dari Pelindo II yang berasal dari Deutsche Bank dan FRI.

Sementara, hasil kajian Tim Gabungan Bahana dan FRI berdasarkan data yang diserahkan Deutsche Bank kepada Pansus Pelindo II DPR dalam rapat dengar pendapat 18 November 2015.

Dalam rapat itu, Pansus menugaskan Tim Gabungan untuk melakukam kajian berdasarkan data tersebut.

"Penugasan dari Pansus dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan yang mengasumsikan terjadinya terminasi awal terhadap kontrak 1999-2018 pada akhir 2014 dan kemudian dibuat kontrak baru yang berlaku dari 2015 sampai 2018. Hal ini berbeda dengan metode perhitungan laporan 27 April 2015 yang mengasumsikan perpanjangan kontrak (tanpa terminasi awal kontrak)," kata Direktur Bahana Eko Yuliantoro dalam keterangan yang diterima Rabu (2/12/2015).

Menurut Eko, jika perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode perpanjangan kontrak dan berdasarkan data yang diterima Bahana, maka nilai sekarang atau present value adalah sebagaimana tercantum dalam laporan 27 April 2015.

"Berdasarkan uraian tersebut, Bahana Securities telah menjalankan tugas secara profesional dan konsisten dalam melakukan kajian sesuai dengan ruang lingkup penugasan yang diberikan Pelindo II, yaitu melakukan kajian atas perhitungan yang telah dilakukan oleh Deutsche Bank dan FRI sebelumnya," terang Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com