Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Melorot di Bawah Level 40 Dollar AS

Kompas.com - 03/12/2015, 08:45 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak merosot di bawah 40 dollar AS per barrel pada Rabu (2/12/2015) waktu setempat, Kamis pagi WIB), di tengah berlanjutnya kekhawatiran kelebihan pasokan global menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, jatuh 1,91 dollar AS ditutup pada 39,94 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Pada perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, turun 1,95 dollar AS menjadi 42,49 dollar AS per barrel.

Harga minyak dunia telah turun lebih dari 60 persen sejak Juni tahun lalu karena pasokan tinggi, pertumbuhan permintaan lemah dan dollar yang kuat.

Pemicu untuk kemerosotan terbaru adalah data resmi yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah komersial AS naik 1,2 juta barrel pada pekan lalu.

Sementara itu, para analis memperkirakan OPEC akan mempertahankan target produksi minyak harian pada 30 juta barrel. Kartel yang beranggotakan 12 negara dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin ini memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia.

"Saya tidak senang dengan harga minyak," Menteri Perminyakan Irak Adil Abd Al-Mahdi mengatakan kepada wartawan setibanya di Vienna.

Namun dia memperingatkan bahwa tidak ada kesepakatan telah tercapai tentang produksi menjelang pertemuan pada Jumat (4/12/2015). "Kami akan menunggu dan melihat," katanya.

Menurut survei Bloomberg, produksi OPEC pada November naik menjadi 32,12 juta barrel per hari.

Informasi saja, selain memutuskan tentang produksi, OPEC juga akan menetapkan persetujuan kembalinya Indonesia sebagai anggota.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com