Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Komersial di Pondok Cabe, Ini Harapan Warga

Kompas.com - 04/12/2015, 15:43 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana perubahan status landasan udara Pondok Cabe,Tangerang Selatan menjadi bandara komersial disambut baik oleh masyarakat sekitar. Namun, ada beberapa harapan agar realisasi dari rencana ini tidak hanya menguntungkan satu pihak.

Salah satunya datang dari Kasmad (60). Warga yang berprofesi sebagai tukang ojek di Pondok Cabe menyambut baik rencana pengalihan status bandara ini.

Dia memandang komersialisasi bandara nanti akan mengundang banyak orang untuk keluar masuk daerah pondok Cabe. Dengan begitu, profesinya sebagai tukang ojek juga akan kecipratan rezeki.

"Nanti Pondok Cabe malah jadi rame. Bisa jadi sumber pendapatan buat saya," ujar Kasmad ditemui Kompas.com, Jumat (4/12/2015).

Namun, dia dan beberapa kawan seprofesinya berharap agar pemerintah tidak melupakan masyarakat sekitar. Dia bilang, harusnya kehadiran bandara komersial bisa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Siapa tau nanti saya bisa kerja di Bandara," kelakar Kasmad.

Sementara itu, Rini (56) berharap perusahaan memprioritaskan warga sekitar sebagai pekerja. Karena, menurut Rini, warga sekitar lah yang paling banyak terkena dampaknya.

Dengan begitu, ucap dia, Bandara juga membantu kesejahteraan warga sekitar. "Kalau mau membangun, jangan lupakan manusianya," ujarnya.

Harapan juga Merry Kristin (40), warga yang berjualan roti di sekitar bandara. Wanita berusia 40 tahu ini berharap pembenahan Bandara Pondok Cabe tidak mengganggu pemukiman ataupun lahan komersial masyarakat.

"Saya pesan sih jangan sampai ada penggusuran-penggusuran begitu lah, kami mau ke mana lagi kalo digusur," ujar Merry.

Adapun, Keysha (28), berharap, dampak sosial terhadap pada masyarakat dan lingkungan tetap diperhatikan.

Menurut ibu rumah tangga ini, daerah Pondok Cabe adalah kawasan yang macet. Sehingga dengan dibuatnya bandara komersial akan semakin mendatangkan banyak orang. Artinya, jalanan pun bisa semakin macet.

"Sebelum ada Bandara (dikomersilkan) daerah sini sudah macet parah, jadi harus ditemukan gimana caranya biar enggak tambah macet," ujar dia,

Selain itu, Keysa juga khawatir,  posisi bandara yang berada di tengah pemukiman warga bisa menambah kebisingan.

"Kalau ada penerbangan komersial, akan ada pesawat yang datang tiap jam. Bakal tambah bising. Walau kami sudah biasa, tapi tetap harus dipikirkan " ucapnya.

Seperti diberitakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan memanfaatkan Bandara Pondok Cabe, milik Pertamina,  sebagai bandara komersial. (baca: Garuda Indonesia Terbang dari Pondok Cabe mulai Maret 2016)

Adapun pesawat-pesawat milik Garuda Indonesia yang akan beroperasi di bandara tersebut berjenis ATR 72-600. Destinasi yang akan dilayani di Pondok Cabe antara lain Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Palembang, Tanjung Karang, Semarang, Ketapang, dan Yogyakarta. Dengan slot maksimal 30 penerbangan sehari.
 
Rencananya, Garuda akan mulai beroperasi di Pondok Cabe pada bulan Maret 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com