Hal tersebut dia sampaikan dalam perhelatan Investor Gathering 2015, pada Senin (7/12/2015), menyoroti proyek 35.000 megawatt (MW).
Menurut Darmin, kenaikan tarif listrik erat kaitannya dengan antusiasme investor dalam menumbuh-kembangkan bisnisnya di Indonesia.
“Kita belum punya formula kenaikan tarif listrik ke depan. Kalau itu ada, bisa dipastikan investor tertarik (masuk) dan bisa diperhitungkan revenue selama 30 tahun ke depan. Sehingga dia bisa bandingkan dengan biaya yang dia keluarkan,” kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Berdasarkan pertemuannya dengan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir, dari program 35.000 MW sudah terealisasi 10.000 MW. Sebesar 60 persen diantaranya dikerjakan oleh produsen swasta (IPP).
“Akan sangat bagus kalau dari listrik ini ada formula yang mengatakan tarif tiap tahun atau dua tahun akan naik berapa kali inflasi,” kata dia lagi.
Selain soal tarif listrik, Darmin berdasarkan laporan dari Sofyan Basir mengatakan, kendala dalam realisasi proyek kelistrikan yaitu kelayakan sistem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.