Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Perekonomian: Kita Kurang Cerdas kalau Tidak Bisa Dorong Industri Farmasi

Kompas.com - 07/12/2015, 23:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution menyayangkan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) banyak terbuang hanya untuk membeli produk impor.

Salah satunya ada pada pemenuhan kebutuhan kesehatan. “Sebesar 90 persen farmasi kita masih impor. Kan ironis kalau APBN dikeluarkan besar tiap tahun, tapi untuk impor?,” kata Darmin dalam Investor Gathering 2015, di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Darmin mengatakan, kebijakan baik yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah adalah pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun, langkah itu akan disayangkan jika tidak diimbangi dengan kebijakan industri di belakangnya, tak lain adalah industri farmasi.

“Kita kurang cerdas kalau tidak bisa mendorong industri farmasi. Apalagi pengeluaran Puskesmas itu adalah pengeluaran APBN,” ucap mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Darmin menambahkan, kelemahan ekonomi Indonesia terlihat manakala setiap pertumbuhan ekonomi tinggi, selalu dibarengi dengan melebarnya defisit neraca transaksi berjalan.

Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan bahan baku dan barang modal masih banyak tergantung dari luar negeri.

Sebagai informasi, pemerintah dan Komisi XI DPR RI kembali memberikan suntikan modal kepada BPJS Kesehatan sebesar Rp 1,54 triliun.

Dana tersebut diambilkan dari dana cadangan kesehatan. Hal itu dilakukan lantaran BPJS mengalami defisit likuiditas sebesar Rp 5,85 triliun di akhir 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com