Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Masih Pelajari Kemungkinan Terbitkan "Dim Sum Bond" dan "Panda Bond"

Kompas.com - 08/12/2015, 04:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna membiayai pembiayaan untuk pembangunan dan berbagai program dalam memajukan perekonomian, pemerintah masih membutuhkan pembiayaan dari berbagai sumber.

Salah satu sumber pembiayaan adalah dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam valuta asing.

Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menerbitkan SBN dalam valuta asing berupa dollar AS, euro, dan yen. (Baca: Kupon "Samurai Bond" Terendah Sepanjang Sejarah)

Kini, pemerintah tengah mempelajari kemungkinan untuk menerbitkan Dim Sum Bond dan Panda Bond, yakni surat berharga dalam denominasi mata uang Tiongkok, renminbi.

"Kami belum melakukan kajian komplit mengenai Dim Sum Bond. Masih dipelajari dulu dengan tim. Kami tidak rule out Dim Sum Bond dilakukan di tahun 2016, masih kami pelajari," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (7/12/2015).

Lebih lanjut, Robert menyampaikan bahwa penerbitan Dim Sum Bond maupun Panda Bond masih dipelajari kemungkinannya untuk menjadi opsi sumber pembiayaan.

Meskipun demikian, kata Robert, pihaknya tetap dalam semangat mendiversifikasi sumber pembiayaan.

"Semangat kami untuk diversifikasi masih kami maintain agar pembiayaan kita tidak bergantung pada satu opsi saja," ungkap Robert. (Baca: Pemerintah Terbitkan "Samurai Bond" Senilai 100 Miliar Yen )

Selain penerbitan SBN dalam mata uang rupiah, pemerintah menerbitkan SBN dalam Valas. Robert mengatakan, sepanjang 2015, pemerintah menerbitkan GMTN Valas mencapai sebesar 4 miliar dollar AS dan sukuk valas sebesar 2 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com