Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pangkas Yuan Lagi, Pasar Waswas

Kompas.com - 10/12/2015, 12:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Tiongkok menepati janji membiarkan kurs mata uangnya mengikuti irama pasar. Negeri Tembok Raksasa ini membiarkan yuan melemah terhadap dollar AS, setelah otoritas setempat memangkas tingkat referensi yuan ke posisi terlemah sejak 2011.

Tiongkok menetapkan kurs tengah yuan di posisi 6,4140 per dollar AS. Sebelumnya, kurs tengah yuan dipatok 6,4078 per dollar AS. Berbeda dengan kebijakan devaluasi yuan beberapa bulan lalu, kebijakan Tiongkok kali ini lebih berorientasi pasar.

Meski menyesuaikan irama pasar, langkah Tiongkok melemahkan yuan bisa menekan pasar finansial Indonesia. Melemahnya yuan, yang otomatis mengangkat dollar AS, bisa menekan emiten yang mengandalkan bahan baku impor.

Apalagi, pasar masih trauma dengan aksi devaluasi yuan beberapa waktu lalu. Pasar cemas akan kembali muncul isu currency war. Kekhawatiran tersebut berdampak pada migrasi arus modal ke negara maju.

Hingga tadi malam, kecuali yen Jepang, dollar Singapura dan baht Thailand, mayoritas valuta di Asia melemah terhadap dollar AS. Pelemahan juga dialami hampir semua indeks bursa saham di kawasan Asia.

Pasar kian cemas karena keputusan China ini muncul menjelang penetapan suku bunga acuan The Fed.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menilai, penurunan yuan bisa membuat shock pasar modal Indonesia. Dollar AS bakal semakin perkasa terhadap rupiah. Tak sedikit perusahaan Indonesia yang memiliki utang valuta asing, khususnya dollar AS.

Jika koreksi nilai tukar terus terjadi, banyak perusahaan menderita kerugian dan efeknya tak bagus. Sejak awal tahun hingga kemarin (ytd), rupiah sudah melorot 11,62 persen terhadap dollar AS. Di periode sama, IHSG terpangkas 14,59 persen.

Ada kemungkinan negara yang berkompetisi dengan Tiongkok ikut menurunkan mata uangnya. Hal ini bisa membuat investor asing panik, sehingga menarik dananya.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan juga menilai, dampak koreksi mata uang yuan ke pasar domestik bisa terasa dalam waktu panjang. Tapi hal ini juga bergantung pada faktor lain yang mungkin mempengaruhi pasar.

Satu hal yang pasti, pasar akan membentuk keseimbangan baru. Sebab, dengan penurunan mata uang yuan, otomatis harga barang asal Tiongkok akan rendah dan impor akan meningkat. "Dampaknya terhadap pasar saham seberapa lama, itu masih perdebatan. Tapi yang jelas, pasar akan mencari keseimbangan baru sampai nilai itu terbentuk," lanjut Alfred.
(Andy Dwijayanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com