Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini: Sinergi Pertagas dan PGN Tak Harus Berupa Merger

Kompas.com - 11/12/2015, 08:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengakui, masih adanya perusahaan BUMN yang sulit menjalin sinergi. Namun, dengan duduk bersama maka jalan tengah untuk mewujudkan kerja sama makin terbuka lebar.

Hal itu termasuk untuk sinergi dua BUMN yang bergerak dalam bisnis gas, PT Pertagas anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Nasional (Persero) Tbk.

"Kemarin Pak Dwi, Bu Yenny dan Pak Hendi sudah bertemu. Pak Jokowi memang terus menekankan sinergi, tapi ini bukan berarti merger," kata Rini dalam sambutan di Forum BUMN, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Meski tidak perlu merger, Rini berharap di antara kedua BUMN itu tidak saling mengganggu perencanaan bisnis satu dan yang lain.

"Jangan sampai Pertagas bangun pipa, PGN juga bangun di jalur yang sama. Buat apa? Itu kan investasi yang dobel," kata Rini.

Apabila perencanaan diantara Pertagas dan PGN tidak saling tumpang tindih, maka masyarakat konsumen yang bisa dijangkau juga lebih luas.

"Semua rumah di Indonesia bisa tersambung gas. Jadi, jangan melakukan hal yang untuk tujuan sama. Sharing aja," tegas Rini.

Bukan kali ini saja Rini menyinggung soal Pertamina dan PGN. Sebelumnya, dalam paparan kinerja setahun Kementerian BUMN, Rini menyampaikan kekecewaannya lantaran belum adanya sinergi antara Pertagas dan PGN. (Baca: Setahun Kinerja BUMN, Rini Akui Sinergi Pertagas-PGN Jalan di Tempat )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com