Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilirisasi Industri Pertambangan Didorong Penuhi Kebutuhan China akan Aluminium dan "Stainless Steel"

Kompas.com - 12/12/2015, 00:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Industri hilir pertambangan mutlak dibangun. Sebab, peluang permintaan akan produk hilirisasi pertambangan terbuka lebar.

Misalnya saja dalam memenuhi kebutuhan China akan aluminium dan stainless steel. Produk ini diperlukan China dalam mengembangkan industri perkeretaapian di sana.

Sebanyak 70 persen komponen kereta api berasal dari aluminium dan stainless steel.

“Seharusnya kita yang punya deposit aluminium dan stainless steel di dunia harus bisa mengarahkan atau menghasilkan komponen-komponen tersebut,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan di Institut Teknologi Bandung, Jumat (11/12/2015).

“Artinya, China jangan ambil mentah dari kita. Tetapi sudah berbentuk komponen stainless steel atau aluminium,” kata dia lagi.

Adapun hilirisasi tambang terus diserukan pemerintah. Sejak 2009, pemerintah melalui Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral Tambang dan Batubara (Minerba) telah mengamanatkan agar seluruh material mentah diolah dan ditingkatkan nilai tambahnya di dalam negeri.

Namun pelaksanaan amanat UU Minerba tersebut belum maksimal. Aturan turunan dari beleid itu pun dinilai Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI banyak yang melenceng.

UU Minerba masuk dalam salah satu undang-undang yang diusulkan untuk direvisi.

Salah satu contoh belum maksimalnya pelaksanaan UU Minerba tersebut adalah tersendatnya pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih mineral yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com berkesempatan mengunjungi salah satu proyek smelter bauksit di Ketapang, Kalimantan Barat.

Smelter patungan milik pengusaha Indonesia dan China itu tersendat pembangunannya. Padahal smelter itu dibangun untuk mengolah bauksit mentah menjadi smelter grade alumina (SGA). (Baca: Pembangunan "Smelter" Tersendat, Perusahaan Bauksit Minta Dispensasi Ekspor)

SGA ini merupakan bahan baku pembuatan aluminium oleh salah satunya PT Inalum (Persero). Di Indonesia, belum ada satupun pabrik pengolahan SGA sehingga seluruh SGA diimpor dari Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com