Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun Ini Bandara Wamena Papua Diresmikan

Kompas.com - 16/12/2015, 19:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pada tahun ini pembangunan Bandara Wamena, Papua bisa diselesaikan. “Mudah-mudahan kalau Bapak Presiden berkenan, nanti akhir tahun bisa diresmikan terminalnya oleh beliau,” kata Jonan di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Jonan mengatakan, Bandara Wamena Papua yang baru, memiliki fasilitas yang andal. “Toiletnya saja, kalau dibandingkan toilet Istana Negara, belum tentu kalah. Saya sudah bolak-balik dipanggil Istana, belum tentu toiletnya bisa kaya begini,” tutur Jonan sembari menunjukkan gambar Bandara Wamena, Papua.

Jonan menegaskan, toilet merupakan salah satu indikator pelayanan publik yang baik. Tidak hanya di bandara, Jonan bilang, toilet-toilet untuk tamu di kantor instansi pemerintah dan kementerian juga harus baik.

Biasanya, kata Jonan menyontohkan kementeriannya sendiri, pejabat eselon I ke atas memiliki toilet pribadi. “Kalau nanti toilet umumnya di Kemenhub jelek, kotor, saya tutup semua ini. Tidak usah pakai toilet. Enggak penting!” kata dia.

“Karena kebiasaan kita begini, karena pimpinannya ada toilet masing-masing, sehingga toilet umumnya tidak diurus. Sama dengan pelayanan publik, istilah orang Jawanya itu ala kadarnya. Enggak bisa ala kadarnya. Wong ini uangnya rakyat kok,” ujar Jonan lagi.

Pacaran

Dalam kesempatan itu Jonan menyampaikan, pembangunan infrastruktur tidak mungkin berdasarkan rezim. “Tidak ada istilah pembangunan ini karena Pak Jokowi, pembangunan itu karena Pak SBY. Enggak ada,” kata Jonan.

Jonan menegaskan, yang ada adalah pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Kalau berdasarkan rezim, setiap pemerintahan berganti, pembangunan infrastruktur bakal selalu ada yang baru, dan yang lama ditinggalkan. “Kalau pacaran berdasarkan rezim, bisa. Tapi kalau pembangunan infrastruktur tidak mungkin. Ini yang selalu saya minta di jajaran Kemenhub, tidak boleh pembangunan berdasarkan rezim, harus berdasarkan kontinuitas,” ucap mantan Dirut PT KAI (Persero) itu.

Memang, Jonan mengaku, fokus pembangunan infrastruktur masing-masing pemerintahan boleh jadi berbeda. “Tapi mau tidak mau, ya harus terus (membangun),” imbuh dia lagi.

Sepanjang 2015 ini, pada sub-sektor perhubungan udara, Kemenhub telah merampungkan pembangunan 17 bandara baru, 132 pengembangan bandara di daerah rawan bencana terisolir dan perbatasan, serta melakukan pengembangan terminal penumpang di 27 bandara. Selain itu, Kemenhub juga telah melakukan perluasan apron di 20 lokasi, perpanjangan dan pelebaran landasan pacu (runway) di 35 bandara, serta peningkatan fasilitas keselamatan penerbangan di 118 bandara.

Sementara itu, pembangunan non-infrastruktur di sub-sektor perhubungan udara berupa penyederhanaan perizinan dari 99 jenis perizinan, peningkatan pemenuhan standar keselamatan ICAO, serta dikeluarkannya 71 Peraturan Menteri Perhubungan di bidang transportasi udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com