Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Akan Bangun Pabrik Bahan Baku Obat Tahun Depan

Kompas.com - 17/12/2015, 15:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui badan usaha milik negara (BUMN) akan membangun pabrik bahan baku obat tahun 2016 agar lepas dari ketergantungan impor.

"Jadi, pabrik untuk bahan baku akan dibangun tahun depan. Itu baru sekelompok kecil dari bahan baku," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro, di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Aloysius mengatakan, industri farmasi saat ini mengalami ketergantungan bahan baku obat (BBO) dari luar negeri, antara lain China dan India.

Sebanyak 99 persen BBO didatangkan secara impor. Aloysius menuturkan, pembangunan pabrik BBO diharapkan dapat menciptakan kemandirian industri farmasi.

Rencana ini pun telah disampaikan kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Selain membangun pabrik BBO, Kementerian BUMN juga berencana mendorong konsolidasi BUMN farmasi. Bentuknya bisa berupa virtual holding atau kerja sama pemasaran, akuisisi induk anak, dan vertical merger.

"Biar itu berproses alamiah, tetapi harus berproses tahun depan," lanjut Aloysius.

Selain persoalan obat-obatan, Aloysius menambahkan, isu kesehatan juga mencakup persoalan rumah sakit.

"Anda bayangkan kalau satu rumah sakit kecil milik PTPN, dia harus membeli obat langsung dari pedagang besar farmasi karena untuk memenuhi UGD dan kamar, pasti belinya kecil-kecil. Apa yang terjadi? Mahal kan?" kata Aloysius.

Untuk mengatasi mahalnya fasilitas kesehatan ini, Aloysius mengatakan, Kementerian BUMN berencana membuat joint venture rumah sakit yang dimiliki perusahaan-perusahaan BUMN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com