Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disarankan Belajar Garap Energi Terbarukan dari India

Kompas.com - 20/12/2015, 22:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi energi terbarukan Indonesia amat besar, namun sayangnya belum terkelola dengan baik dan terarah.

Meski demikian, banyak negara berkembang lainnya telah fokus menggarap dan mengembangkan energi terbarukan.

Tidak perlu jauh-jauh, Indonesia dapat belajar dari sesama negara berkembang, India.

Menurut Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa, politik dalam negeri India terkait energi terbarukan telah begitu matang. Bahkan, India serius untuk menargetkan penggunaan energi terbarukan dalam beberapa tahun mendatang.

"Soal clean energy, kalau kita lihat politik domestik India serius memakai energi terbarukan. Target mereka itu di tahun 2030 mencapai 300.000 megawatt (MW)," kata Fabby dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/12/2015).

Lebih lanjut, Fabby menjelaskan, energi terbarukan di India bersumber dari tenaga angin dan surya. Selain itu, India pun serius dalam mengembangkan energi terbarukan.

Hal ini dapat dilihat dari kontrak baru pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang mencapai 10.000 MW hingga tahun 2017.

"Dalam banyak aspek, pemerintahnya serius. Ada perencanaan dan program yang jelas, terukur, tidak ganti pemerintahan lalu ganti kebijakan," tutur Fabby.

Di samping itu, riset dan inovasi di dalam negeri India begitu kuat, termasuk dalam hal pengembangan energi terbarukan.

Fabby membuktikan, ada sangat banyak pusat penelitian yang didanai oleh pemerintah. Sehingga, pengembangan energi terbarukan dapat terealisasi dengan cepat.

"Mereka juga sukses mengembangkan industri di dalam negeri. Untuk mendorong pemanfaatan energi (tenaga) surya, india meluncurkan Solar Alliance bersama beberapa negera lainnya. India sangat maju dalam hal ini," terang Fabby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com