Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Asing Masih Lanjutkan Aksi Jual, IHSG Ditutup Menguat 0,59 Persen

Kompas.com - 22/12/2015, 16:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada sore hari ini, Selasa (22/12/2015).

Indeks sempat menyentuh zona merah menjelang penutupan. Akan tetapi, IHSG mampu kembali ke zona hijau.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat sebesar 26,88 poin atau 0,59 persen di posisi 4.517,56. Sebanyak 148 saham diperdagangkan menguat, 131 saham melemah dan 76 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 10,85 miliar saham senilai Rp 5,41 triliun. Investor asing masih mencatatkan nett sell di pasar reguler sebesar Rp 37,2 miliar.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG di antaranta MYRX (Rp 660), TLKM (Rp 3.135), BBCA (Rp 13.200) dan BMRI (Rp 8.875). Sementara itu saham-saham yangmembebani laju indeks yakni ASII (Rp 6.075), BBRI (Rp 11.050) dan SSMS (Rp 1.710).

Dari 10 indeks sektoral, hanya tiga sektor yang melemah dan sisanya menguat. Sektor-sektor yang melemah mencakup agribisnis (-0,27 persen), pertambangan (-1,11 persen) dan aneka industri (-2,2 persen).

Adapun indeks sektoral yang menguat adalah industri dasar (0,59 persen), konsumer (2,21 persen), properti (0,19 persen), infrastruktur (0,43 persen), keuangan (0,21 persen), perdagangan (0,89 persen) dan manufaktur (1,13 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik mayoritas menguat seiring dengan rencana China yang akan menjalankan reformasi kebijakan ekonomi.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong menguat sebesar 0,18 persen menjadi 21.830,02. Sementara itu bursa Shanghai naik 0,26 persen di level 3.651,77 dan bursa Seoul ditutup di zona positif sebesar 0,57 persen menjadi 1.992,56.

Akan tetapi indeks Nikkei225 di bursa Tokyo ditutup melemah sebesar 0,16 persen di level 18.886,7.

Nilai tukar rupiah pada sore ini di pasar spot melanjutkan penguatan hingga sesi penutupan. Mata uang Garuda berakhir menguat sebesar 0,99 persen dan diperdagangkan di Rp 13.671 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com