Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Kenaikan Suku Bunga Fed, Berita yang Menggembirakan...

Kompas.com - 23/12/2015, 01:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan, kenaikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) membuka peluang ekspor yang lebih besar lagi ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

"Buat kita-kita di negara berkembang, itu berita yang cukup menggembirakan (bahwa) perekonomian Amerika Serikat semakin menguat, perekonomian Eropa semakin menguat. Itu memberikan peluang lebih positif kepada kita untuk ekspor," kata Thomas di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Kenaikan suku bunga acuan FFR sebesar 25-50 basis poins, lanjut Thomas, menunjukkan bahwa perekonomian Amerika Serikat menunjukkan pemulihan. Dia memperkirakan, ekonomi Eropa juga akan menyusul perbaikan ekonomi Amerika Serikat.

"Kita jangan hanya melihat sisi negatif bahwa bunga naik. Tetapi kenapa bunga dollar AS naik. Suku bunga naik karena bank sentral AS percaya diri sekali bahwa ekonominya kuat dan akan semakin menguat," sambung Thomas.

Thomas menuturkan, kenaikan suku bunga FFR seharusnya bisa dilihat dari dua sisi. Memang benar, sambung dia, bahwa di satu sisi kenaikan suku bunga FFR mengakibatkan tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dan tekanan nilai tukar ini pun dialami semua negara-negara berkembang.

"Di lain sisi, AS berani menaikkan suku bunganya karena perekonomian makin pulih. Akselerasi perekonomian AS, disusul akselerasi perekonomian Eropa, ujungnya saya yakin akan positif untuk perdagangan," ucapnya.

Pada Kamis pekan lalu, sidang FOMC telah menyepakati kenaikan suku bunga acuan sebesar 25-50 bps. Federal Reserve juga diprediksikan kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 100 bps secara gradual tahun depan.

Menurut Andry Asmoro, Head of Macroeconomic Research Department Bank Mandiri, sayangnya selama ini ekspor Indonesia didominasi oleh komoditas. Di sisi lain, apabila ingin menangkap peluang pemulihan ekonomi Amerika Serikat, maka pemerintah perlu mendorong produk manufaktur.

Lantas produk apa saja yang berpeluang dikirim ke negeri Paman Sam? Berkaca dari kinerja ekspor 2014, setidaknya ada lima kelompok produk potensial ekspor dengan tujuan Amerika Serikat. Mereka adalah apparel dan sejenisnya, karet dan produk turunannya, ekspor perikanan, ekspor peralatan elektronik, serta alas kaki.

Sepanjang 2014, ekspor produk apparel dan sejenisnya ke Amerika Serikat mencapai 3,7 miliar dollar AS. Sementara ekspor produk karet dan turunannya tercatat sebesar 1,7 miliar dollar AS.

Adapun ekspor produk perikanan mencapai 1,3 miliar dollar AS, produk peralatan elektronik mencapai 1,3 miliar dollar AS, dan alas kaki mencapai 1,1 miliar dollar AS. "Jadi ini adalah yang diharapkan sekali (ekspornya naik) jika Amerika Serikat lebih cepat lagi pertumbuhannya," kata Andry, Senin (21/12/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com