Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi PDAM, Rizal Ramli Akan Bentuk Dewan Air Nasional

Kompas.com - 23/12/2015, 07:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat pemerintah membenahi tata kelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tak main-main. Selama ini, tata kelola PDAM dinilai masih kurang baik. Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, pihaknya akan membentuk dewan air nasional yang salah satu tugasnya melakukan restrukturisasi keuangan PDAM diberbagai daerah di Indonesia.

"Cara merapihkannya bagaimana ya harus bentuk dewan air nasional. Sekarang dalam pembahasan," ujar Rizal di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Selain memiliki kewenangan melakukan restrukturisasi PDAM, nantinya dewan air nasional juga berwenang untuk menetapkan harga air produksi PDAM. Tujuannya, pendapatan PDAM bisa normal.

Selama ini tutur dia, banyak PDAM yang terus-terusan merugi. Salah satu penyebabnya tutur Rizal karena harga air yang murah yakni Rp 3.000 per kubik. Kewenangan lainnya, dewan air nasional memiliki kewenangan menentukan kualitas air yang harus dicapai oleh PDAM.

Dengan begitu, diharapkan kualitas air PDAM bisa semakin baik.

Dalam dua tahun ke depan, pemerintah menargetkan mampu memperbaiki tata kelola 50 PDAM di berbagai daerah. Saat ini, jumlah PDAM diseluruh Indonesia ada sekitar 300.

"Yang 50 PDAM ini kita pilih dari daerah yang banyak air, yang sulit air, dari kota besar, kota menengah, supaya benar-benar mencerminkan Indonesia," kata Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com