Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Sudah Waktunya Harga BBM Diturunkan

Kompas.com - 23/12/2015, 17:22 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, harga bahan bakar minyak atau BBM harus diturunkan. Hal ini disebabkan oleh faktor harga minyak dunia yang sedang merosot pula.

"Sekarang memang sudah waktunya harga BBM diturunkan karena harga energi dunia sedang merosot juga," ujar Rizal di kantor BPPT, Rabu (23/12/2015).

Menurut Rizal, ada beberapa hal yang membuat harga minyak dunia anjlok. Salah satunya adalah kondisi ekonomi dunia saat ini yang sedang mengalami pelambatan. Hal ini berimbas pada berkurangnya permintaan dunia pada minyak.

"Akibatnya, harga energi di seluruh dunia turun," tutur dia.

Selain itu, Rizal juga menuturkan, suplai minyak dunia yang meningkat berpengaruh pada merosotnya harga minyak. (Baca: Harga BBM Turun, Ini Kata Pertamina)

Terlebih lagi, kata Rizal, baru-baru ini Rusia menemukan ladang minyak baru. Dia mengatakan, penemuan ladang minyak ini memberikan pengaruh besar pada harga minyak di seluruh dunia.

Dengan beberapa alasan di atas, dia mengatakan, kini adalah waktu yang tepat untuk menurunkan harga BBM. (Baca: Jonan: Kalau Harga BBM Turun Signifikan, Tarif Angkutan Akan Disesuaikan)

Namun, Rizal enggan berpendapat ketika ditanya soal jumlah penurunan yang ideal untuk saat ini. Dia hanya mengatakan, pihaknya sedang kaji persoalan ini.

"Kita memang perlu menurunkan. Hanya, mengenai berapanya dan sebagainya, itu masih dalam diskusi," pungkas Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com