Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Jusuf Kalla Minta ExxonMobil Naikkan Produksi Minyak di Blok Cepu

Kompas.com - 26/12/2015, 21:33 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta ExxonMobil Cepu Limited meningkatan produksi puncak minyak Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari 165 ribu barel menjadi 205 ribu barel per hari.

"Sesuai laporan yang saya terima bahwa produksi minyak Blok Cepu sekarang ini rata-rata 130 ribu barel per hari, dan akan mencapai puncaknya 165 ribu barel per hari, pada Maret," jelas Jusuf Kalla kepada wartawan, usai pertemuan, Sabtu (26/12/2015).

Jusuf Kalla dan Menteri ESDM Sudirman Said bertemu dengan President ExxonMobil Indonesia John M. Gibbs di lapangan minyak Blok Cepu yang juga dihadiri Wakil Gubenur Jawa Timur Syaifullah Yusuf dan Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah.

JK menyatakan produksi minyak Blok Cepu masih bisa ditingkatkan menjadi 205 ribu barel per hari.

"Produksi puncak minyak Blok Cepu mampu memasok produksi minyak secara nasional 20 persen. Sekarang ini produksi rata-rata minyak nasional sekitar 800 ribu barel per hari," kata dia.

Sesuai laporan ExxonMobil Cepu Limited, produksi minyak Blok Cepu di Kecamatan Gayam akan meningkat bertahap. Saat ini rata-rata produksi sekitar 130 ribu barel per hari, dan kemudian naik mencapai produksi puncak rata-rata 165 ribu barel per hari.

Produksi minyak Blok Cepu dihasilkan dari 45 sumur minyak di tiga lapangan, di antaranya 12 sumur injeksi gas dan air.

Produksi minyak Blok Cepu, didistribusikan melalui pipa sepanjang 76 kilometer ke tempat penampungan di kapal tangki Gagak Rimang, di laut di Palang Tuban.

Sebagian lainnya diolah di kilang minyak kelolaan Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com