Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-libur Panjang, IHSG Dibuka Fluktuatif

Kompas.com - 28/12/2015, 09:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pasca-libur panjang, Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan, Senin (28/12/2015), bergerak liar.

IHSG dibuka turun 10,36 poin ke posisi 4.512,29.

Beberapa saat kemudian, indeks merangkak naik hingga menembus zona hijau dengan menyentuh level 4.532. Namun, indeks kemudian sempat tergelincir lagi ke zona merah, sebelum kembali hijau.

Data RTI menunjukkan, hingga sekitar pukul 09.30 WIB, IHSG naik tipis 2,62 poin (0,06 persen) menjadi 4.525,28.

Sebanyak 106 saham tercatat naik, 58 saham turun, dan 67 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 418,4 miliar dengan volume 411,27 juta lot saham.

Sementara itu, investor asing tercatat masih melakukan jual saham dengan net sell mencapai Rp 31,1 miliar.

Pada transaksi sebelum libur, Rabu (23/12/2015) lalu,  IHSG ditutup naik 5,08 poin pada 4.522,65.

Analis memprediksi, tren positif indeks saham masih akan berlanjut pada perdagangan awal pekan ini.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, menjelaskan, secara teknis, IHSG bergerak terkonsolidasi tepat pada titik resistan MA50. Indikator stochastic bergerak bearish setelah dua hari lalu membentuk dead cross pada area overbought. Ini menjadi penahan bagi IHSG untuk melaju lebih kuat lagi.

Akan tetapi, IHSG masih berpeluang menembus MA50 dan mencapai area upper bollinger bands. "Ini bila dilihat dari kondisi momentum RSI yang masih berpeluang cukup kuat," ujar Lanjar seperti dikutip Kontan.

Ia memprediksi, IHSG akan bergerak mixed pada awal pekan ini dengan kecenderungan menguat pada rentang 4.492–4.555.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com