Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Yang Pantas Disubsidi Itu Lintasan di Kepulauan Terpencil

Kompas.com - 28/12/2015, 12:54 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan, tidak pantas jika operator penyeberangan Ujung-Kamal mengharapkan subsidi dari pemerintah. Sebaliknya, dia meminta operator kapal penyeberangan Ujung-Kamal bersaing dan berinovasi meningkatkan jasa pelayanan agar tetap diminati oleh masyarakat, sebagai alternatif sarana penyeberangan selain tol Surabaya-Madura (Suramadu).

"Harus bersaing bagaimana caranya mencari penumpang dan meningkatkan pelayanan transportasi publik, agar masyarakat ada pilihan," katanya, Minggu (27/12/2015) malam.

Kementerian Perhubungan bukan tidak bisa menurunkan status penyeberangan Ujung-Kamal dari lintasan komersial menjadi lintasan perintis. Namun Jonan menilai tidak pantas jika lintasan Ujung-Kamal itu disubsidi. 

"Masak lintasan Ujung-Kamal disubsidi? Kan tidak pantas. Yang pantas disubsidi itu lintasan di kepulauan terpencil untuk meningkatkan akses ekonominya," jelas Jonan.

Jonan mengusulkan agar operator penyeberangan Ujung-Kamal membiasakan diri dengan bersaing. Jonan mencontohkan, kereta api tidak takut kehilangan penumpangnya, meskipun jalur tol lintas selatan sudah dibangun.

Penumpang penyeberangan Ujung-Kamal yang pernah dicatat sebagai lintasan komersial terpadat di Asia Tenggara menurun drastis setelah pemerintah membangun Jembatan Tol Suramadu 2006 lalu. 

Warga banyak memilih menyeberang di Suramadu karena selain lebih murah, juga lebih efisien dari sisi waktu penyeberangan. Perusahaan operator penyeberangan pun sempat meminta agar pemerintah menurunkan status lintas penyeberangan Ujung-Kamal menjadi lintasan perintis agar mereka mendapatkan subsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com