Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Produksi Tahu Tempe Masih Seperti Ini, Mana Mau Dikirim ke Singapura?"

Kompas.com - 28/12/2015, 17:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), segala aspek dalam kehidupan masyarakat perlu disiapkan. Selain kesiapan di sektor-sektor ekonomi tertentu, seperti keuangan, industri, maupun manufaktur, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun perlu disiapkan dalam pasar bebas ekonomi Asia Tenggara tersebut.

Menurut Irwandi, Kepala Dinas Usaha Kecil Menengah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menghadapi MEA, industri dan UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman perlu mempersiapkan diri. Salah satu aspek penting yang disoroti Irwandi adalah higienitas.

Irwandi memberi contoh para pengrajin tahu dan tempe. Apabila para pengrajin makanan berbahan dasar kedelai tersebut tidak mengedepankan aspek higienitas dalam proses produksi, maka dikhawatirkan masyarakat Asia Tenggara di luar Indonesia enggan mengonsumsi.

"Kita terapkan pembuatan makanan dan minuman yang higienis, apalagi kita mau menghadapi MEA. Kalau orang ASEAN melihat cara membuat tahu dan tempe seperti itu (kurang higienis), pasti tidak mau dikirim ke Malaysia atau Singapura," jelas Irwandi pada acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI kepada 120 pengusaha bajaj dan 120 pengrajin tahu tempe, Senin (28/12/2015).

Lebih lanjut, Irwandi menjelaskan bahwa apabila para pengrajin tahu dan tempe ingin produksinya bagus, maka para pengrajin harus memiliki modal yang cukup. Oleh sebab itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dimanfaatkan sebagai sumber permodalan dan pembiayaan.

Meskipun demikian, kata Irwandi, para pengusaha UMKM harus memiliki kriteria yang baik apabila pengajuan kreditnya dapat dikabulkan oleh perbankan. Pasalnya, perbankan akan mempelajari riwayat keuangan para pengusaha sebelum memberikan KUR.

"Kemarin kita penyerahan kredit kedua baru 200 UKM terserap. Tapi, penyaluran kredit itu tergantung kesiapan Bapak dan Ibu semua. Kalau datanya bagus tentu penyalurannya akan berkelanjutan," terang Irwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com