Menurut Rizal, dalam sembilan bulan pemerintahannya, Presiden Jokowi hanya memilih dua orang untuk menjadi menteri. Adapun sebagian besar menteri yang duduk di kabinet, kata Rizal, merupakan pilihan pihak lain dan pada akhirnya tidak jelas arahnya dalam menjalankan tugas.
"Sembilan bulan pertama kabinet Jokowi, mohon maaf, yang memilih itu kebanyakan orang lain. Presiden itu hanya memilih dua orang setahu saya, Pak Pratikno dan Pak Andrinof Chaniago. Dan kita ketahui sembilan bulan pertama tidak jelas arahnya," kata Rizal di kantornya, Senin (28/12/2015).
Kemudian, Presiden Jokowi melakukan reshuffle yang pertama pada bulan Agustus lalu. Dalam reshuffle tahap pertama, imbuh Rizal, Jokowi memilih sendiri orang-orang yang akan ditempatkan sebagai menteri, antara lain dirinya, Luhut Panjaitan, Darmin Nasution, dan Pramono Anung.
"Kelihatan kan ada arah, ada gereget, dan ekonomi kita yang sudah mulai merosot terakhir sudah mulai baik walaupun masih pelan. Kami hanya mengusulkan agar reshuffle yang kedua ini Presiden memilih sendiri tokoh-tokoh atau ahli-ahli untuk jadi menteri," terang Rizal.
Dalam momentum arah balik ekonomi, kata Rizal, ia berharap Presiden Jokowi tetap melanjutkan langkahnya untuk memilih sendiri orang-orang yang akan menempati posisi menteri. Kuncinya, imbuh dia, adalah Presiden Jokowi memilih sendiri.
"Jangan orang lain yang pilih. Karena selama ini sudah diberi kesempatan? yang lain untuk milih dan hasilnya kurang menggembirakan," ujar Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.