Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Devisa, Pemerintah Siapkan Badan Otorita 10 Tujuan Wisata

Kompas.com - 29/12/2015, 05:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendorong peningkatan devisa negara, pemerintah telah menelurkan sejumlah kebijakan, salah satunya pemberlakuan bebas visa.

Kini, pemerintah akan mengembangkan 10 tujuan wisata prioritas yang memiliki manajemen tersendiri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menjelaskan, pengembangan 10 tujuan wisata Indonesia tersebut akan dimulai pada tahun 2016 mendatang.

Untuk itu, kini pemerintah mulai menggenjot pembangunan dan pengembangan infrastruktur dasar penunjang.

"Kami sudah masukkan ke bujet tahun 2016 akan mengembangkan 10 daerah tujuan wisata baru di luar Bali. Sengaja dipilih 10 walaupun sebetulnya tujuan wisata Indonesia banyak yang bagus," ujar Rizal dalam konferensi pers di kantornya, Senin (28/12/2015).

Adapun 10 tujuan wisata tersebut antara lain Danau Toba, Bangka Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Labuan Bajo, Morotai, Mandalika, dan Wakatobi.

Lebih lanjut, Rizal menyatakan agar manajemen setiap tujuan wisata berjalan efektif, maka harus dibentuk badan otorita pariwisata untuk masing-masing tujuan tersebut.

"Supaya manajemennya efektif harus ada yang namanya one single destination one single management. Setiap tujuan wisata manajemennya satu. Dibentuk otoritas," terang Rizal.

Untuk tahap pertama, pemerintah akan terlebih dahulu mengembangkan manajemen untuk tujuan wisata Danau Toba yang akan dimulai pada bulan Januari 2016 sebagai model.

Adapun sembilan tujuan wisata lainnya akan menyusul secara bertahap.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, badan otoritas dari 10 tujuan wisata tersebut akan melapor ke Presiden, namun melalui Dewan Pengarah dan Badan Pelaksana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com