Indeks minyak mentah tergelincir di perdagangan Asia usai rilis data Jepang yang menunjukkan penjualan minyak terendah dalam 46 tahun di negara yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar keempat dunia itu.
Di sesi perdagangan New York, harga emas hitam ini masih tertekan. Harga minyak Brent turun 1,28 dollar AS menjadi 36,61 dollar AS per barrel pada sesi siang. Harganya pun sempat turun ke 35,98 dollar AS per barrel, terendah sejak tahun 2004.
Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 1,29 dollar AS atau 3,39 persen ke posisi 36,81 dollar AS.
Jim Ritterbusch dari konsultan pasar minyak Ritterbusch & Associates di Chicago, menyebutkan, perdagangan masih bearish (tren melemah). "Brent atau WTI menuju kisaran 32,50 dollar AS," ucapnya.
Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) masih enggan menurunkan produksi. Namun, keputusan ini harus dibayar mahal.
Arab Saudi, anggota terbesar OPEC, mengalami pembengkakan defisit anggaran hingga 98 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.367 triliun pada tahun 2015 ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.