Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Lebih Baik Investasi di Pasar Modal, Ketimbang di Perusahaan Bodong

Kompas.com - 30/12/2015, 23:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal ketimbang memilih investasi di perusahaan-perusahaan yang tidak jelas.

Sebab, saat ini banyak perusahaan bodong yang menawarkan investasi. "Lebih baik berinvestasi di sini (pasar modal) dari pada di perusahaan-perusahaan bodong," ujar Kalla saat teleconference bersama perwakilan pasar modal Medan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (31/12/2015).

Dalam kesempatan itu, Wapres berbincang-bincang mengenai perkembangan pasar modal di Medan. Selain itu, Kalla juga melakukan teleconference dengan perwakilan pasar modal di Makassar dan Bali.

Selama ini, investasi saham identik dengan masyarakat kelas atas. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama sedang memupuk era baru.

Era di mana semua kalangan masyarakat bisa mencicipi investasi saham dengan begitu mudahnya.

Ketua Dewan Komisaris OJK Muliaman D. Hadad bahkan punya keinginan agar terciptanya suatu pola atau budaya baru di perusahaan-perusahaan untuk mendukung pengambangan pasar saham.

Saat ini pola atau budaya baru yang dimaksud Muliaman sudah mulai dilakukan. Seperti pada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex membuka rekening efek bagi 10.000 karyawannya.

Para karyawan ini diberi bonus berupa saham perusahaan itu sendiri. Hal tersebut menjadi salah satu inisiatif penting yang perlu terus disosialisasikan sebagai upaya menciptakan era baru pasar modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com