Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II: Ada Sindikat Pencuri Isi Koper di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 03/01/2016, 18:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian isi koper penumpang di bagasi pesawat oleh oknum porter maskapai ternyata sering terjadi.

Bahkan pihak keamanan bandara disebut-sebut terlibat dalam aksi kriminal itu. Angkasa Pura II (AP II) selaku operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta bahkan menyebut ada sindikat pencurian isinya koper.

"Mereka itu punya sindikat yang sudah lama terjadi. Kalau dia lebih dari dua orang kan sindikat kan. Dan dari kelompok satu ke kelompok lain," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (3/12/2015).

Selama ini tutur dia, sudah banyak laporan terkait kehilangan isi koper di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hanya saja Budi tak tahu jumlah pastinya.

AP II sendiri, kata Budi, sudah memasang banyak CCTV untuk memantau area di sekitar bandara.

Rekaman CCTV itu sering digunakan menjadi alat bukti pencurian isi koper. Terkait kabar adanya petugas bandara yang kongkalikong dengan para porter maskapai, Budi tak menampiknya.

Hanya saja ucap dia, para petugas itu adalah petugas outsourcing.

Sejauh ini Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta terus menelusuri sindikat oknum porter salah satu maskapai yang sudah biasa mencuri barang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Polisi mengembangkan kasus ini dengan memeriksa pihak-pihak terkait dan kemungkinan adanya sindikat oknum porter seperti yang disebutkan para tersangka.

Sebelumya, Salah satu dari empat tersangka pencuri barang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, S, mengaku sebagai porter maskapai Lion Air. S ditangkap bersama dua orang berinisial A dan M karena terekam CCTV milik PT Angkasa Pura tengah membongkar tas penumpang sebelum dimasukkan ke bagasi, bulan November 2015 lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com