Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Tahun 2016, Rupiah Berpeluang Menguat

Kompas.com - 04/01/2016, 07:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka pekan perdagangan perdana di tahun 2016 rupiah diprediksi akan punya amunisi untuk menguat di hadapan the greenback (dollar AS).

Di pasar spot, Jumat (1/1/2015) valuasi rupiah merosot 0,31 persen ke level Rp 13.830 per dollar AS dibanding sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia Kamis (31/12) posisi rupiah tergelincir tipis 0,01 persen di level Rp 13.795 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, daya dorong bagi rupiah bisa datang jika rilis data inflasi Senin (4/1/2016) bergerak seperti dugaan pasar. Inflasi Desember 2015 diperkirakan akan meningkat sekitar 0,61 persen namun secara year on year (YoY) akan berada di level 3 persen.

“Tentunya ini positif dan berada di bawah target yang ditetapkan BI jadi bisa menopang pergerakan rupiah jika dirilis sesuai,” jelas Josua.

Jika inflasi terkendali maka iklim investasi di tanah air akan lebih atraktif yang tentunya menambah panjang daftar sentimen positif bagi rupiah.

Dari sisi eksternal memang tekanan masih cukup tinggi. Pasalnya tidak hanya perdagangan dalam negeri yang kembali aktif tapi juga secara global.

Ada beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang dinantikan dan bisa menjadi penggerak rupiah seperti ISM Manufacturing index Desember 2015 yang diduga naik dari 48,6 ke level 49,1 serta ism manufacturing prices yang juga meningkat dari 35,5 ke 36,5.

Belum lagi penurunan harga minyak dunia. Itu akan ikut menjadi beban commodity currency seperti rupiah.

“Eksternal masih jadi downside catalyst bagi rupiah,” kata Josua.

Hanya saja jika inflasi positif itu bisa jadi daya tahan bagi rupiah. (Namira Daufina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com