Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Saham Divestasi Freeport Lebih Mudah dengan Sinergi BUMN

Kompas.com - 08/01/2016, 13:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Freeport Indonesia belum juga mengajukan penawarannya ke pemerintah meski tenggat waktu kurang dari sepekan lagi.

Kendati begitu, perusahaan pelat merah di sektor pertambangan terus menyiapkan diri untuk membeli divestasi Freeport sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno.

Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Teddy Badruzzaman mengatakan, saat ini pihaknya masih mengevaluasi dana yang diperlukan untuk membeli saham divestasi Freeport.

"Tentu kalau sinergi akan lebih mudah," kata Teddy ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Teddy menuturkan, pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN, telah menunjuk sejumlah perusahaan tambang untuk membeli divestasi Freeport meski belum secara resmi.

Menurut Teddy, rendahnya harga komoditas tambang saat ini menjadi momen yang pas untuk membeli saham Freeport.

"Ketimbang nanti kalau beli pas harga tinggi. Bila suatu saat harganya turun, malah terjadi perbedaan (nilai). Itu sangat menghantam keuntungan perusahaan pada masa depan," ujar Teddy.

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Winardi, mengatakan, pihaknya juga tengah melakukan kajian untuk mengambil saham divestasi Freeport bersama Kementerian BUMN dan Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan.

"Kalau ditanya sendirian kuat atau tidak, kita ceritanya harus sinergi ya. Kalau kita jalan sendiri-sendiri, itu hasilnya tidak sehebat kalau kita sama-sama. Jadi, yang kuat kita kumpulkan, yang lemah kita perbaiki," kata Winardi.

Winardi bahkan memberikan sinyal, jika benar mendapat kesempatan membeli saham Freeport, sinergi BUMN tidak hanya dari sektor pertambangan. BUMN perbankan juga diprioritaskan untuk memberikan dukungan pembiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com