Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inalum Ingin jadi Pemegang Saham Mayoritas di "Smelter" Bauksit Mempawah

Kompas.com - 08/01/2016, 21:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ingin memperoleh saham mayoritas di perusahaan patungan pemurnian bauksit antara Inalum, PT Aneka Tambang Tbk, dan Aluminium Corporation of China Limited (Chinalco), di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Inalum mayoritas karena kami off taker," ucap Direktur Utama Inalum, Winardi Sunoto di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Sementara itu, pembagian saham antara Inalum-Antam dan Chinalco diharapkan BUMN mendapatkan porsi mayoritas, 51 persen.

Winardi menjelaskan, ke tiga perusahaan akan membuat perusahaan patungan (join venture) tahun ini. Perusahaan JV itulah yang akan membangun pabrik pemurnian bijih bauksit atau Smelter Grade Alumina (SGA).

"Setelah bentuk perusahaan, diharapkan pada kuartal-III 2016 sudah bisa dilakukan EPC," lanjut Winardi.

Tender diperkirakan memakan waktu antara 3 hingga 4 bulan lamanya, lantaran besarnya investasi proyek berkapasitas dua juta ton alumina per tahun tersebut.

"Investasinya 1,5 miliar dollar AS untuk kapasitas dua juta ton. Tapi tahap awal, kita satu juta ton alumina terlebih dahulu," terang Winardi.

Pada kuartal-III ditargetkan konstruksi smelter bisa dilakukan, dan bisa mulai beroperasi pada 2019. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno berharap dalam tiga tahun ke depan, industri dalam negeri bisa memproduksi produk hilir dari sektor pertambangan.

"Pak Tedy (Antam) dan Winardi saya harapkan dalam tiga tahun ke depan, kita harus mampu memproduksi produk akhir," kata Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com