Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Garam, Indonesia Bisa Belajar dari India

Kompas.com - 12/01/2016, 12:46 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Soal produksi garam, Indonesia bisa belajar pada India. Negara yang terkenal dengan bollywood-nya ini, dinilai telah sukses menjadi salah satu pengekspor beras di dunia.

"Dari dulu India serius soal garam, Gandhi dulu mendeklarasikan kalau India harus jadi negara eksportir garam terbesar, hingga kini dilakukan," ujar Pengamat Peneliti dari Center for Policy Analysis and Reform, Suhana dalam diskusi dengan tajuk "Refleksi 2015 dan Proyeksi 2016 Kelautan dan Perikanan" Senin (11/1/2016).

Keseriusan ini, kata dia, terlihat dari infrastruktur dan perhatian pemerintah pada industri tambak garam. Dia mengatakan, dari segi luas lahan tambak, India memiliki lebih dari 300.000 hektar.

"Itu hanya untuk garam kualitas ekspor. Belum untuk konsumsi dalam negeri," ujar Suhana.

Jumlah ini, kata dia jauh jika dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Indonesia. Kata dia di Indonesia luas lahan yang digunakan untuk tambak garam tidak lebih dari 32.000 hektar.

"Sedang kita hanya punya 32.000 hektar. Baru beroperasi 20.000-25.000 hektar. Kita tidak serius melihat garam dari dulu," ujar dia.

Padahal menurut Suhana, saat Hindia-Belanda, garam sempat menjadi sumber devisa terbesar. Bahkan India, pun datang ke tanah air untuk belajar menambak garam.

"Dulu mereka belajar ke kita, hanya saja kita tidak melihat garam seperti dulu," papar Suhana.

Sementara itu, Sekertaris Jenderal, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Abdul Halim mengatakan, keseriusan India dalam hal penambahan garam juga bisa dilihat dari perhatian pemerintah pada penambak garam.

Ada banyak perhatian dan nilai lebih yang diberikan pemerintah India pada penambak garam, salah satunya kata dia, pemerintah memberikan petambang garam asuransi dan beasiswa pada anak mereka.

"Supaya para petambak tidak dipusingkan oleh persoalan biaya. Selain itu menarik minat orang untuk jadi petambak garam," ujar Halim.

Selain itu, pemerintah India juga menyediakan fasilitas fisik untuk menunjang kegiatan produksi sehari-hari. Kelengkapan fisik itu termasuk tempat beristirahat, air bersih, kamar mandi, alat keselamatan kerja.

"Mereka juga disediakan sepeda dan dibuatkan jalan khusus menunju tambak garam mereka," ujar Halim.

Maka wajar, menurut dia jika India menjadi salah satu negara pengekspor garam terbesar.

Setiap tahun Indonesia mengimpor sebesar 235.624 ton garam dari India atau senilai dengan 9,8 Juta dollar AS. Jumlah ini hampir 2 kali lipat jika dibandingkan dengan impor garam dari Selandia Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com