Data Bloomberg menunjukkan, pukul 09.00 WIB mata uang garuda berada di posisi Rp 13.836 per dollar AS, menguat dibanding penutupan kemarin pada 13.909.
Kemarin, di pasar spot rupiah melemah 0,34 persen ke Rp 13.909. Namun, kurs tengah Bank Indonesia menguat 0,71 persen ke Rp 13.835.
Tingginya tekanan eksternal kembali menjadi penyebab tergerusnya nilai tukar rupiah.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia, mengatakan, dollar tengah menguat. Penyokongnya, data labor market conditions index Desember 2015 naik dari 2,7 persen ke 2,9 persen.
"Dengan minimnya dukungan internal, gempuran USD ini tidak memiliki penahan," kata David seperti dikutip Kontan.
David menambahkan, pelaku pasar wait and see mengantisipasi rapat Dewan Gubernur BI yang berpeluang memutuskan penurunan suku bunga acuan atau BI rate.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.